Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Manochehr Mottaki, bertemu dan berdialog dengan PM Truki, Recep Tayyip Erdogan, pada Jum'at (18/7) kemarin. Pertemuan tersebut digelar untuk membicarakan mekanisme perluasan kerjasama bilateral kedua negara di kawasan.
Situs berita Turki Akhbaralaalam dan situs berita Iran IRIB memberitakan, dalam pertemuan tersebut keduanya bersepakat untuk meningkatkan kerjasama kedua negara di berbagai bidang, terutama energi.<>
Menlu Iran menegaskan, bahwa sumber energi dan kebutuhan baru terhadap minyak membuat masalah perluasan kerjasama di sektor energi merupakan hal yang tidak dapat dielakkan lagi. Mottaki juga menyinggung kerjasama Iran-Turki di bidang pertambangan dan proyek-proyek kolektif investasi serta berharap kesepakatan baru kedua pihak akan membuka peluang bagi terlaksananya upaya kedua negara.
Di bagian lain pernyataannya, Mottaki menekankan status damai program nuklir Iran. "Kami menilai positif sidang di Jenewa dan diharapkan sidang antara Juru Runding Republik Islam Iran, Said Jalili dan Penanggung Jawab Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Javier Solana, akan menjadi sidang yang berbobot," tegas Mottaki.
Sementara itu, PM Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan optimismenya terhadap prospek kerjasama kedua negara. Menurutnya, tingkat kerjasama Turki dan Iran di bidang politik, ekonomi, dan budaya sangat berpotensi dan akan berkembang pesat.
Selepas pertemuan Menlu Iran dan PM Turki ini, Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmnadinejad berencana akan menyusul untuk melawat ke negeri Eurasia tersebut. Kunjungan Ahmadinejad ke Turki dipastikan akan membuka peluang lebih lebar bagi perluasan kerjasama kedua negara, mengingat Turki dan Iran adalah kedua negara yang mempunyai pengaruh kuat di Timur Tengah. (abl/irb/atj)