Warta

Lebaran Diperkirakan Sama

Selasa, 18 November 2003 | 22:20 WIB

Jakarta, NU.Online
Nahdlatul Ulama (NU) diperkirakan akan merayakan Idul Fitri 1424 H bersamaan dengan Muhammadiyah, yakni pada tanggal 25 dan 26 November mendatang.

Hal itu diungkapkan Ketua PWNU Jatim KH Ali Maschan Moesa, Rabu (1/11). “Peluang Idul Fitri tahun ini diprediksikan sama. Kalau berdasarkan perhitungan hisab, hari raya Idul Fitri jatuh pada tanggal 25 November. Tapi NU tetap akan melaksanakan rukyatul hilal (melihat rembulan secara mata telanjang untuk menentukan awal bulan),” Kata Ali Maschan

<>

Rencananya, tim Rukyat NU akan diterjunkan di 15 titik yang telah ditentukan. Diantaranya, pantai Penambangan Kenjeran, pantai Ujungpangkah dan Tanjung Kodok. Selain itu, pantai Ambat Pamekasan, pantai Serang Blitar, pantai Perapat Bawean, pantai Ngliyep Malang, pantai Plengkung Banyuwangi dan pantai Paseban Kencong Jember.

“Kita memang memakai acuan Hisab dan juga Rukyat. Hisab atau perhitungan matematis, hanya menjadi prediksi dan rukyatul hilal tetap dilakukan. Dulu Kanjeng Nabi juga melihat hilal untuk menentukan hari raya Idul Fitri,” papar staf pengajar IAIN Sunan Ampel Surabaya ini.

Secara hisab, NU Jatim telah menentukan Ramadhan 1424 H jatuh pada 27 Oktober. Pada saat itu, tim rukyat juga melihat hilal, saat dilakukan rukyat di 15 pantai di Jatim, 26 Oktober. Kemudian NU memutuskan memulai masuk bulan ramadhan, 27 Oktober.

“Lha untuk awal Syawal 1424 H jatuh juga demikian. Tanggal 24 November, tim akan turun kembali. Kalau hilal kelihatan, berarti hari raya jatuh pada 25 November,” katanya.

Secara terpisah, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim H Nadjib Hamid S.Sos mengatakan PWM Jatim telah memutuskan awal Ramadhan 1424 H jatuh pada 27 Oktober dan awal Syawal 1424 H atau hari raya Idul Fitri 1424 H jatuh pada 25 November. “Itu merupakan hasil rapat seksi Hisab/Falak Majelis Tarjih dan Pemikiran Islam (MTPI) PWM Jatim pada 16 September lalu,” katanya, didampingi Ketua MT PI, DR HM Sa’ad Ibrahim MA.

Ia menjelaskan keputusan itu didasarkan perhitungan sistem hisab hakiki dengan markas Tanjungkodok, Paciran, Lamongan. “Dari perhitungan itu, akhir bulan Ramadhan 1424 H terjadi pada 24 November atau bertepatan 29 Ramadhan 1424 H pukul 06.00 WIB,” katanya.

Saat matahari terbenam pada hari itu, katanya, hilal sudah di atas ufuq (wujud) dengan ketinggian 4 derajat 39 detik hingga 5 derajat 15 detik, karena itu tanggal 1 Syawal 1424 H jatuh pada 25 November 2003 M. (je/dmo) 


 


Terkait