Tegal, NU Online
Fenomena kebudayaan yang sering kita dengar merupakan bukan barang baru, kendati sudah tak asing lagi terdengar ditelinga kita. Upacara adat, kesenian daerah, kirab pusaka, festifal sastra, parade Rebana dan berbagai macam contoh yang lainya.
Melihat fenomena itu yang menjadikan pengurus Cabang Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Kabupaten Tegal, berkeinginan untuk mewadahi agar ada filterisasi kebudayaan dalam bingkai rahmat, sehingga kebudayaan memiliki nilai yang dapat diambil hikmahnya. <>
“Sudah Saatnya Lesbumi bangkit, karena kantong-kantong kebudayaan Islam masih membutuhkan komunitas dan NU juga masih memerlukan wadah untuk mengembangkan itu," ungkap ketua PC. Lesbumi Kabupaten Tegal Mi’roj Adika As, saat rapat Kordinasi Pengurus Lesbumi Di Gedung PCNU Kabupaten Tegal, Senin (6/6) .
Menurut Mi'roj, NU juga memiliki tren budaya yang sangat luar biasa, sehingga model dakwah pun diselipkan pada nilai-nilai budaya seperti yang diwariskan oleh para wali songo. Kesantunan Walisongo berhasil menjadikan Islam sebagai bagian terebesar Indonesia.
Mi’roj menambahkan, lesbumi ini juga harus berjihad mengembangkan budaya Islam, karena kita tidak bisa mengembangkan budaya lewat lembaga ini kalau kita tidak bersungguh-sungguh, dalam konteks yang benar dan tentunya sesuai dengan kebijakan Nahdltul Ulama.
“Kita juga tidak bisa berjalan dengan sendirian, masih ada rel yang harus dilewati seperti kerjasma antar lembaga maupun intansi seni yang melekat pada pada tatarn formal lembaga pemerintah” katanya
Kegiatan yang dihadiri semua pengurus dan perwakilan komite tersebut menghasilkan garis-garis program kerja yang akan di rapat kerjakan pada tanggal 12 Juni mendatang, beberapa usulan program dititik beratkan pada komite yang membidangi.
Redaktur : Syaifullah Amin
Kontributor : Abdul Muiz