Yogyakarta, NU Online
Ketua PBNU KH Masdar Farid Mas’udi, Selasa (5/5) sore kemarin berkunjung ke Yogyakarta tepatnya di Krapyak Kulon, Panggungharjo, Yogyakarta, mebnghadiri forum diskusi yang diadakan oleh Yayasan Korp Dakwah Masjid Yogyakarta (Kodama).
Diskusi ini mampu menyedot perhatian kalangan aktivis pesantren, aktivis sosial, aktivis dakwah yogyakarta dan beberapa mahasiswa yang aktif di Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LKPSM) NU dan Gerakan Pemuda Ansor Yogyakarta, serta para aktivis PMII Yogyakarta.<>
Dalam kesempatan itu Masdar berpesan kepada generasi muda untuk bersungguh-sungguh dan totalitas dalam berdakwah di masyarakat.
“Man jadda wajada, (jika bersungguh-sungguh maka keberhasilan akan tercapai). Marilah kita ramaikan rumah Allah (masjid) dengan berbagai kegiatan pengajian dan intelektual,” katanya.
Dengan ikhlas dan kerja keras, lanjutnya, maka akan semakin banyak hasil yang dicapai dalam mendidik masyarakat untuk paham akan ilmu pengetahuan agama, dan berdakwah melalui organisasi.
Masdar yang juga alumni 1979 Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (dulu IAIN) juga berpesan bagi generasi muda NU untuk tetap menjaga ikatan kultural dengan sesepuh NU jangan melupakan koridor-koridor ahlussunnah wal jamaah di tengah-tengah gelombang arus globalisasi yang semakin carut-marut.
Ia menutup diskusi dengan mulailah dari sekarang untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan kajian dan penelitian berbagai ilmu tanpa mendekotomikan antara ilmu agama dan umum.
Kontributor NU Online, Fikrul Umam MS melaporkan, kehadiran ketua PBNU ini memberikan semangat baru bagi generasi muda NU di tengah wacana dakwah islamiyah yang semakin banyak dikuasai oleh kader salah satu partai politik Islam yang berambisi menguasai masjid-masjid kampus di Yogyakarta. (nam)
Ketua PBNU KH Masdar Farid Mas’udi, Selasa (5/5) sore kemarin berkunjung ke Yogyakarta tepatnya di Krapyak Kulon, Panggungharjo, Yogyakarta, mebnghadiri forum diskusi yang diadakan oleh Yayasan Korp Dakwah Masjid Yogyakarta (Kodama).
Diskusi ini mampu menyedot perhatian kalangan aktivis pesantren, aktivis sosial, aktivis dakwah yogyakarta dan beberapa mahasiswa yang aktif di Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LKPSM) NU dan Gerakan Pemuda Ansor Yogyakarta, serta para aktivis PMII Yogyakarta.<>
Dalam kesempatan itu Masdar berpesan kepada generasi muda untuk bersungguh-sungguh dan totalitas dalam berdakwah di masyarakat.
“Man jadda wajada, (jika bersungguh-sungguh maka keberhasilan akan tercapai). Marilah kita ramaikan rumah Allah (masjid) dengan berbagai kegiatan pengajian dan intelektual,” katanya.
Dengan ikhlas dan kerja keras, lanjutnya, maka akan semakin banyak hasil yang dicapai dalam mendidik masyarakat untuk paham akan ilmu pengetahuan agama, dan berdakwah melalui organisasi.
Masdar yang juga alumni 1979 Fakultas Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (dulu IAIN) juga berpesan bagi generasi muda NU untuk tetap menjaga ikatan kultural dengan sesepuh NU jangan melupakan koridor-koridor ahlussunnah wal jamaah di tengah-tengah gelombang arus globalisasi yang semakin carut-marut.
Ia menutup diskusi dengan mulailah dari sekarang untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan kajian dan penelitian berbagai ilmu tanpa mendekotomikan antara ilmu agama dan umum.
Kontributor NU Online, Fikrul Umam MS melaporkan, kehadiran ketua PBNU ini memberikan semangat baru bagi generasi muda NU di tengah wacana dakwah islamiyah yang semakin banyak dikuasai oleh kader salah satu partai politik Islam yang berambisi menguasai masjid-masjid kampus di Yogyakarta. (nam)
