Warta

Menag Dukung Sultra Jadi Embarkasi Haji

Senin, 14 Maret 2011 | 16:01 WIB

Kendari, NU Online
Menteri Agama, Suryadharma Ali mendukung rencana Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk menjadikan Bandara Haluoloe Kendari menjadi embarkasi haji antara.

"Saya mendorong rencana gubernur Sultra untuk mempersiapkan bandara di daerah ini menjadi embarkasi haji antara karena penting untuk pelayanan jamaah haji yang efisien," katanya ketika meresmikan Gedung Kantor Kementerian Agama Kota Kendari, Ahad (13/3).r />
Sebelumnya Gubernur Sultra, Nur Alam menyampaikan niat dan usulan pemerintah daerah dan masyarakat Sultra kepada Menteri Agama untuk menjadikan Bandara Haluoleo Kendari sebagai embarkasi haji antara sebelum pemberangkatan jamaah calon haji melalui embarkasi haji Makassar menuju Saudi Arabia.

Bahkan, kata gubernur, pihaknya telah membenahi sebagian sarana dan prasarana Bandara Haluoleo itu, sehingga Nur Alam berharap kepada Menag, juga meminta dukungan kepada Menteri Perhubungan RI.

Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, pihaknya akan mengkaji usulan Pemprov Sultra yang telah diajukan sejak 2010 itu karena embarkasi haji antara itu harus memiliki syarat keyakanan Bandara yang bisa melayani pesawat berbadan lebar, serta tempat embarkasi haji itu dapat dilakukan pengelompokkan daerah terdekat sebelum diberangkatkan ke embarkasi tetap.

"Penyiapan embarkasi haji antara ini diharapkan bisa memberikan pelayanan haji yang efisien, sehingga jamaah haji juga bisa hemat biaya dan waktu," ujarnya seraya meminta gubernur Sultra untuk segera membenahi bandara persiapan embarkasi haji itu.

Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengatakan, sistem pelayanan haji Indonesia saat ini terus dibenahi dan kini menunjukkan perubahan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

"Pelayanan haji terus dibenahi, dari tahun 2008 sampai 2010 telah menunjukkan kualitas yang meningkat. Dan peningkatan kualitas pelayanan ini tidak diikuti dengan biaya perjalanan ibadah haji yang meningkat, tapi justru terjadi turun biaya ibadah haji," ujarnya.

Menag mengatakan, pemerintah Indonesia juga sedang mengusulkan peningkatan kuota dasar kepada Pemerintah Saudi Arabia dari 211 ribu orang menjadi 228 ribu orang tahun 2011 atau kenaikan sekitar 17 ribu orang.

"Mudah-mudahan disetujui oleh Pemerintah Arab Saudi, sehingga jika ini terwujud, maka akan diprioritaskan kepada daerah-daerah yang terjadi antrean panjang masyarakat yang telah berniat menunaikkan ibadah haji. Kita berharap tahun-tahun mendatang antrean jamaah calon haji sudah bisa teratasi," ujarnya.

Menag mengatakan, beberapa daerah di Indonesia masih banyak terdapat antrean panjang sampai tahun masyarakat yang berniat menunaikkan ibadah haji, di antaranya Sultra masih terdapat antrean masyarakat yang ingin menunaikkan rukun Islam kelima itu sampai sembilan tahun. (ant)


Terkait