Jakarta, NU Online
Menteri Agama RI Suryadharma Ali meminta kepada masyarakat beragama agar kembali menghidupkan sikap toleransi dalam kehidupan beragama di tanah air, agar tercipta kehidupan yang harmonis antar umat beragama.
Demikian diungkapkan Menag Suryadharma Ali, usai acara istighotsah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jum'at (31/12). "Kita harus kembali menghidupi sikap tolerasi, kalau ada masalah harus diselesaikan dengan peraturan yang ada. Walaupun ada masalah jangan diselesaikan secara emosional tetapi dengan hati yang jernih dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku." ungkap Menag. />
Menurut Suryadharma, dengan mematuhi peraturan yang ada Insya Allah ketegangan bisa diminimalisasi dan kita bisa bergandengan tangan membangun agama-agama di Republik Indonesia ini. "Dengan mematuhi aturan semua ketegangan bisa diminimalisir sekecil mungkin sehingga kita bisa hidup bersama-sama," tambahnya lagi.
Saat ditanya kejadian kekerasan HKBP di Ciketing maupun Gereja Yasmin di Bogor, Menteri Agama menjawab itu murni soal ijin bukan masalah umat beragama. "Itu murni persoalan ijin yang berurusan dengan tata letak kota, bukan masalah antar umat beragama," tandasnya.
Sebelumnya dalam kesempatan pidato di acara istigotsah tersebut, Menteri kelahiran 19 September 1956 itu juga berpesan pada masyarakat Indonesia dan ribuan jamaah yang hadir untuk menciptakan kehidupan keagamaan yang teduh dan damai, yang mengedepankan kebersamaan daripada memperuncing perbedaan.
Kehidupan keagamaan yang meminimalkan penyakit moral dan sosial yang merusak keselamatan bersama. Menteri Agama yang juga turut menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri itu juga mengajak untuk melindungi kaum minoritas di negeri ini.
Dalam acara yang di gagas oleh panitia masjid Istiqlal bekerjasama dengan Kemenag ini dihadiri juga oleh pejabat Kementerian Agama, antara lain Menteri Agama, Suryadharma Ali, Sekretaris Jenderal Kemenag Bahrul Hayat, Ditjen Bimas Islam, Nazaruddin Umar, Sekretaris Masjid Istiqlal Drs.H. Subandi. (ful)
Menteri Agama RI Suryadharma Ali meminta kepada masyarakat beragama agar kembali menghidupkan sikap toleransi dalam kehidupan beragama di tanah air, agar tercipta kehidupan yang harmonis antar umat beragama.
Demikian diungkapkan Menag Suryadharma Ali, usai acara istighotsah di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jum'at (31/12). "Kita harus kembali menghidupi sikap tolerasi, kalau ada masalah harus diselesaikan dengan peraturan yang ada. Walaupun ada masalah jangan diselesaikan secara emosional tetapi dengan hati yang jernih dan tidak melanggar ketentuan yang berlaku." ungkap Menag.
Menurut Suryadharma, dengan mematuhi peraturan yang ada Insya Allah ketegangan bisa diminimalisasi dan kita bisa bergandengan tangan membangun agama-agama di Republik Indonesia ini. "Dengan mematuhi aturan semua ketegangan bisa diminimalisir sekecil mungkin sehingga kita bisa hidup bersama-sama," tambahnya lagi.
Saat ditanya kejadian kekerasan HKBP di Ciketing maupun Gereja Yasmin di Bogor, Menteri Agama menjawab itu murni soal ijin bukan masalah umat beragama. "Itu murni persoalan ijin yang berurusan dengan tata letak kota, bukan masalah antar umat beragama," tandasnya.
Sebelumnya dalam kesempatan pidato di acara istigotsah tersebut, Menteri kelahiran 19 September 1956 itu juga berpesan pada masyarakat Indonesia dan ribuan jamaah yang hadir untuk menciptakan kehidupan keagamaan yang teduh dan damai, yang mengedepankan kebersamaan daripada memperuncing perbedaan.
Kehidupan keagamaan yang meminimalkan penyakit moral dan sosial yang merusak keselamatan bersama. Menteri Agama yang juga turut menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri itu juga mengajak untuk melindungi kaum minoritas di negeri ini.
Dalam acara yang di gagas oleh panitia masjid Istiqlal bekerjasama dengan Kemenag ini dihadiri juga oleh pejabat Kementerian Agama, antara lain Menteri Agama, Suryadharma Ali, Sekretaris Jenderal Kemenag Bahrul Hayat, Ditjen Bimas Islam, Nazaruddin Umar, Sekretaris Masjid Istiqlal Drs.H. Subandi. (ful)
