Warta

NU Terus Jaga Islam Sebenar-benarnya

Sabtu, 5 Februari 2011 | 09:00 WIB

Semarang, NU Online
Nahdlatul Ulama sebagai organisasi kaum Aswaja akan terus menjaga Islam sebenar-benarnya. Memberi pengertian kepada semua manusia, bahwa yang berhaluan keras itu hanya sedikit dan mereka tidak mewakili Islam, adalah salah satu tugas NU.

Demikian dinyatakan Ketua PCNU Kota Semarang H Anasom dalam acara peringatan Hari Lahir NU ke-85 di Gedung PCNU Kota Semarang Jl. Puspogiwang Semarang, baru-baru ini. Menurut Anasom, dalam menjaga islam sebenar-benarnya ini, NU sering mendapat tantangan dari dalam sendiri. Yaitu dari sebagian orang yang mengaku Islam tapi suka kekerasan dan permusuhan.
/>
"Situasi di Indonesia mirip zaman khalifah Ali bin Abi Thalib. Ada sekelompok orang mengembangkan faham fundamentalis. Mereka mengkafirkan Sayyidina Ali maupun Muawiyah bin Abu Sufyan. Lalu Khalifah Ali dibunuh, kemudian terjadilah perang saudara," tutur Anasom yang juga dosen Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang ini.

Lebih lanjut, Anasom menjelaskan, situasi itu terus berlanjut hingga kini. Selalu ada kelompok yang radikal yang salah satu produknya adalah teroris. Namun, mayoritas umat Islam tetap menjadi golongan tengah. Yaitu orang-orang yang kembali ke risalah Islam sebagai agama akhlak penuh rahmat. Mereka menganut sunnah Nabi Muhammad dan para Sahabatnya, yang kemudian disebut sebagai Ahlussunnah wal jama’ah (Aswaja).

"Semenjak didirikan 31 Januari 1926 silam, kiprah NU selalu ditunggu. Organisasi Islam terbesar di dunia dengan kurang lebih 80 juta anggota ini, selama 85 tahun mengabdi, selalu menjaga keutuhan NKRI dan perdamaian dunia. Dengan prinsip rahmatan lil alamin, NU meneladani Rasul dan para sahabat Nabi, juga mewarisi metode dakwah Walisongo yang sebagian besar adalah sayyid keturunan Nabi," tandasnya.

Acara Harlah diisi doa bersama dengan suguhan nasi tumpeng. Dihadiri seratusan orang perwakilan PCNU, lembaga, lajnah, banom, ponpes, dan MWC NU seluruh kecamatan se-Kota Semarang. Para mantan pengurus PCNU dan sejumlah kyai juga turut hadir.  Dalam kesempatan tersebut empat orang kyai diminta menyampaikan refleksi tentang NU.

Mantan sekretaris PWNU Jateng KH Hanief Ismail mengharap setiap warga nahdliyin menjadikan NU sebagai  tempat berkiprah. Dulu NU membuat orang bergairah berjuang dalam segala hal, kini juga harus demikian. (min)


Terkait