Pembentukan sebuah agama baru bukanlah keputusan politik. Termasuk soal Ahmadiyah apakah harus menjadi agama baru, menurut dia seharusnya itu tidak dipolitisasikan.
"Soal agama bukan keputusan politik, tidak boleh ada keputusan politik terhadap soal Ahmadiyah," kata Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Masdar Farid Mas`udi, Sabtu (12/2).<<>br />
Menurut Masdar, tidak seharusnya sebuah partai politik yang menyampaikan bahwa apakah Ahmadiyah layak menjadi agama baru atau tidak. Juga sebuah agama, kata dia, adalah tepat dikatakan agama jika dari awal mereka (pengikut) menyebut aliran itu sebagai agama, termasuk Ahmadiyah sendiri.
Hal itu dia sampaikan ketika dimintai pendapatnya terkait pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum yang menilai seharusnya Ahmadiyah diberikan status sebagai agama baru. Dia berpendapat, hal itu setidaknya bisa mengurangi konflik dan pro kontra yang terjadi apalagi yang kini sudah menjurus ke kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia terkait keberadaan aliran Ahmadiyah.
"Kementrian Agama-lah (Kemenag) yang seharusnya menentukan (apakah Ahmadiyah bisa menjadi agama baru atau tidak). Karena jika Ahmadiyah menjadi agama baru, dia akan berakibat harus ada direktorat agama baru lagi di Kemenag, yang artinya harus ada anggaran," ujar Masdar. (min)