Surabaya, NU Online
Ketua Umum PBNU KHA Hasyim Muzadi mempersilahkan Ketua PWNU Jatim Dr KH Ali Maschan Moesa MSi untuk maju menjadi calon gubernur (cagub) Jatim, karena hal itu merupakan hak.
"Itu (pencalonan) boleh, asalkan dia maju sebagai person tanpa membawa institusi, karena NU secara institusional memang tak boleh mengambil peran politik praktis. Kalau pengurus NU secara person nggak ada masalah," ujarnya di Surabaya, Minggu.
Ia <>mengemukakan hal itu usai berpidato dalam peringatan 100 hari wafatnya almarhum KHM Yusuf Hasyim (almarhum pengasuh Pesantren Tebuireng, Jombang yang akrab disapa Pak Ud) di kantor sekretariat PWNU Jatim di dekat Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya.
Mantan Ketua PWNU Jatim itu menilai Ali Maschan boleh saja mencalonkan diri dan tak perlu meminta restu kepada PBNU, karena yang penting tidak membawa "bendera" NU dan saat mencalonkan diri langsung non-aktif.
"Beda dengan Ketua umum PBNU atau Rois Aam Syurian PBNU yang harus menyatakan berhenti terlebih dulu sebelum mencalonkan diri, sedangkan untuk tingkat PWNU (propinsi) ke bawah harus non-aktif dengan menaikkan pengurus di bawahnya untuk menggantikan," ucapnya.
Hal yang sama, kata pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-HIkam, Malang itu, juga berlaku untuk jabatan eksekutif. "Bupati atau Walikota juga dilarang menjadi orang pertama di NU seperti Ketua Umum, tapi kalau orang kedua nggak apa-apa," tegasnya.
Oleh karena itu, Hasyim menyarankan masyarakat untuk menunggu proses pencalonan hingga final terlebih dulu dan jangan terpengaruh untuk ikut-ikutan sejak awal, agar tidak terombang-ambing.
"Saya sendiri mendengar Ali Maschan masih ingin berkosentrasi ke Konperensi Wilayah (Konperwil) NU Jatim pada Oktober-Nopember 2007. Itu penting agar NU-nya nggak terbawa kemana-mana," katanya.
Ditanya tentang kemungkinan NU mengeluarkan fatwa kepada mnasyarakat agar tidak bingung saat cagub sudah ada secara definitif, ia menegaskan bahwa fatwa NU untuk politik praktis itu juga dilarang jika membawa NU secara institusi.
"Kalau ada pengurus NU mendukung calon A, maka dia tidak boleh pakai stempel atau bendera NU, dia boleh mendukung sebagai person. Kalau membawa bendera NU akan saya tindak," kilahnya.
Ketua PWNU Jatim KH Ali Maschan Moesa hingga kini banyak "dilamar" sebagai calon gubernur seperti dilakukan Ketua DPC PKB Gresik yang mendaftarkan ke DPW PKB Jatim, kemudian cagub yang beredar juga banyak "melirik" Ali Maschan untuk menjadi pendamping sebagai cawagub.
"Minggu lalu, PWNU Jatim sudah mengadakan rapat dan banyak pengurus dan para kiai yang keberatan," ujar Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Dr KH Ali Maschan Moesa MSi di Surabaya (24/4). (ant/eko)