Warta

Pelajari Al-Qur’an Percepat Taubat Para Napi

Senin, 9 April 2007 | 10:51 WIB

Sana’a, NU Online
Penjara bukan hanya sebagai tempat pesakitan menjalankan masa hukuman, namun sebisa mungkin sebagai sarana untuk menyadarkan para napi untuk kembali ke jalan yang benar.

Di antara cara termudah untuk mengajak para napi terutama yang beragama Islam untuk menyadari kekeliruannya adalah dengan membaca dan mempelajari kandungan Al-Qur`an secara berkesinambungan selama menetap di penjara.

<>

Karena itu, di sejumlah penjara Arab para napi dianjurkan untuk mengikuti halaqah (belajar bersama) Al-Qur`an bukan hanya sekadar dibaca, tapi juga menghayati kandungan kitab suci itu.

Karena terbukti sebanyak 99 persen dari napi yang mengikuti halaqah Al-Qur’an secara teratur berhasil mengembalikan kesadaran mereka kepada jalan yang benar dan bahkan makin berpegang teguh pada ajaran agama dan akhlak.

Sedangkan bagi sebagian napi yang masih tetap mengulur taubat dan menjauhkan rasa tidak bersalah dari dalam dirinya sangat rentan penyakit jiwa sebab mereka merasa rendah diri.

Demikian antara lain hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti Arab Saudi, Kapten Abdul Aziz Fahd Al-Reis yang dipublikasikan pers setempat Minggu (8/4).

Ia telah meneliti sebagian dari tahanan di salah satu lembaga pemasyarakatan (LP) di Riyadh.Hasilnya, sebanyak 99 persen dari tahanan yang rajin mengikuti halaqah Al-Qur`an lebih mantap melaksanakan ajaran syariat dan akhlak. Sedangkan mereka yang masih menjauh dari taubat rentan terkena penyakit jiwa.

"Umumnya mereka yang rajin membaca dan mempelajari Al-Qur`an makin cepat memperbaiki diri dan lebih siap untuk melaksanakan syariat secara konsisten," ujar sang Kapten.

Hasil penelitian yang bertajuk "Pengaruh kejiwaan dalam belajar Al-Qur`an bagi individu dan masyarakat" itu, juga akan dibawakan pada Forum Tahfizul Qur`an ke-3 di Saudi yang akan dimulai pada Selasa, pekan depan.

Sang peneliti juga mendukung kebijakan sejumlah LP yang memotong separo masa tahanan bagi napi yang sukses menghafal Al-Qur`an selama menjalani hukuman di lembaga tersebut.

"Halaqah Al-Qur`an perlu terus dikembangkan," kata Kapten Al-Reis mengingatkan tentang pentingnya mempelajari Kitab Suci itu yang besar pengaruhnya bagi pembinaan para napi. (ant/hid)


Terkait