Warta

Presiden: Iman dan Pengetahuan Selaraskan Peradaban Islam

Ahad, 3 Juli 2011 | 12:19 WIB

Jakarta, NU Online
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyeru kepada umat Islam untuk tidak mempertentangkan antara iman dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keduanya perlu diselaraskan untuk membangkitkan peradaban islam.

Menurut SBY jika  hanya mempunyai iman dan takwa tetapi tertinggal dari Ilmu pengetahuan dan teknologi maka umat  islam akan tergantung kepada bangsa lain. Islam akan terpinggirkan dari percaturan global.<>

Sebaliknya bila hanya unggul secara Iptek tapi kering Iman dan takwa maka umat Islam hanya akan menjadi bangsa yang arogan. Suatu peradaban yang hanya mengejar kesenangan dunia dan  hidup  secara hedonistik. "Disinilah pentingnya memadukan antara iman dan ilmu," ujar SBY saat peringatan Isra Mi'raj di Istana Negara, Kamis (30/6).

Hadir dalam kesempatan itu antara jajaran menteri kabinet Indonesia  bersatu jilid  kedua serta perwakilan dari beberapa negara sahabat.  

SBY mengungkapkan sejarah mencatat bahwa Islam mempunyai kontribusi cukup besar dalam  mengembangkan teknologi sejak berabad-abad silam. Baik dari ilmu falak, astronomi , biologi dan berbagai macam ilmu lainnya. Peradaban Islam telah menjadi inspirasi bagi berbagai peradaban lain. Peradaban Islam berhasil membangun sistem yang diteladani. Peradaban Islam menjadi bagian dari peradaban umat dunia yang terus tumbuh dan berkembang.

"Saat ini ke depan kita punya tugas sejarah untuk membangkitkan kembali peradaban Islam yang agung,"kata SBY.

Presiden juga meminta kepada umat Islam dapat mengambil hikmah dari peristiwa bersejarah Isra Mi'raj. Bagaimana meyakini kebenaran Alquran melalui perjalanan malam Rasulullah dari Masjidil Haram, Masjidil Aqso dan Sidratul Muntaha.

"Peristiwa ini seolah-olah  direkayasa dan tidak masuk akal, namun orang beriman percaya adanya mukjizat," jelasnya.


Redaktur : Syaifullah Amin


Terkait