Warta

Program "Comunity College" Bagi Santri Pondok Pesantren

Kamis, 23 November 2006 | 05:26 WIB

Jakarta, NU Online
Departemen Agama bekerjasama dengan Istitut teknologi Surabaya (ITS) akan menggelar program comunity college di bidang informasi dan pengelasan (welding) bagi santri atau tenaga pengajar yunior di pondok pesantren (ponpes) yang akan dipilih melalui tahapan seleksi yang akan dilaksanakan 1 Desember 2006.

Hal itu diungkapkan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok pesantren H. Amin Haedari kepada pers, di Jakarta, Rabu (22/11), ketika menjelaskan rencana program tersebut yang bertujuan memperluas akses dan kesempatan bagi santri untuk mengisi kebutuhan tenaga trampil yang dibutuhkan dunia industri.

<>

Tujuan program ini, kata Amin, memberikan berbagai keterampilan dan keahlian terhadap santri senior yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi atau ustadz yunior yang mengabdi di pondok pesantren; memperluas akses dan kesempatan bagi santri untuk mengisi kebutuhan tenaga terampil/ahli pada bidang informatika dan pengelasan yang dibutuhkan oleh dunia industri; dan memperkuat posisi pesantren sebagai pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Menurut Amin, tujuan lain program ini, adalah menjadikan para santri terampil dalam bidang informatika baik yang terkait dengan penguasaan pengoperasian perangkat lunak (programmer) maupun perangkat keras (teknisi), serta menjadikan santri terampil dalam bidang pengelasan (welding) sehingga mereka dapat langsung diserap pasar kerja.

Untuk mengikuti program ini, kata Amin, setiap ponpes diberi kesempatan mengirim calon peserta maksimal 4 orang untuk mengikuti seleksi dengan syarat masih tercatat sebagai santri; adanya dukungan dan kebijakan yang kuat dari pimpinan ponpes dalam hal pengembangan teknologi informasi; serta berpendidikan sekurang-kurangnya setingkat SLTA (termasuk pendidikan salafiyah) dengan melampirkan bukti ijazah yang telah dilegalisir dan berusia maksimal 30 tahun.

Amin berharap, program ini dapat memenuhi kebutuhan bekal keterampilan atau keahlian bagi santri yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, agar yang santri tersebut dapat mandiri atau dapat mengisi kebutuhan tenaga terampil/ahli yang dibutuhkan oleh dunia industri.

Kegiatan ini akan diikuti oleh 72 orang peserta yang telah lulus seleksi untuk tiga group dengan perincian: 48 orang peserta program teknologi informasi terbagi dalam 2 kelas dan 24 orang peserta program welding.

Tahapan seleksi Calon Peserta, 1 Desember 2006, Pengumuman Calon Peserta yang Diterima Tanggal 8 Desember 2006, Daftar Ulang Calon Peserta yang Diterima Tanggal 11 s/13 Desember 2006, dan Kuliah Perdana Tanggal 18 Desember 2006. Kegiatan Pendidikan dilaksanakan dalam kurun waktu 6 bulan, dari bulan Desember 2006 s.d. Mei 2007.

Materi seleksi terdiri dari psiko test, ujian tulis, wawancara, dan praktik. Tempat seleksi Kantor Wilayah Depag NAD, Sumut, Sumbar, Riau, Sumsel, Bengkulu, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, NTB, Sulsel, Sulteng, Sulut, Maluku Utara, Kalsel, dan Kalbar. (dpg/nam)


Terkait