Warta

Rezaie Cabut Gugatan Pemilu Iran

Kamis, 25 Juni 2009 | 03:24 WIB

Teheran, NU Online
Mohsen Rezaie, kandidat presiden dari kubu konservatif, akhirnya mencabut gugatan kecurangan pemilu presiden 12 Juni lalu. Demikian laporan televisi pemerintah, Press TV, Rabu (24/6).

Langkah Rezaie ini semakin memudahkan dan menguntungkan kubu Mahmoud Ahmadinejad dalam mengklaim kemenangan pemilu presiden lalu. Ini meneguhkan hasil otoritas pemilu Iran, Dewan Garda, yang menetapkan kemenangan Ahmadinejad.<>

Dalam suratnya kepada Dewan Garda yang diposting ke situsnya, Rezaie yang juga mantan komandan Garda Revolusi, menyatakan ia sebenarnya menginginkan agar gugatannyanya dan tuntutan penghitungan ulang ditindaklanjuti.

Namun Rezaie menyatakan sebagai serdadu yang bekerja tanpa pamrih bagi Iran, ia tak bisa melanjutkan gugatan karena kondisi politik dan sosial seperti sekarang.''Mengendalikan situasi lebih penting dibanding hasil pemilu,'' katanya.

Sementara, kandidat presiden lainnya, Mehdi Karroubi, melayangkan kritik tajam pada media pemerintah dan para pendukung Ahmadinejad yang dianggap seperti Taliban yang ada di Afghanistan.

Karroubi dalam surat yang ditujukkan kepada kepala radio dan televisi Iran, Ezattollah Zarghami, menyalahkan media milik pemerintah itu atas terjadinya kekerasan dan kericuhan dalam aksi massa menentang hasil pemilu presiden.

''Serangan, pemukulan, dan pembunuhan terhadap warga tak bersalah dilakukan para milisi, bukan para pengunjuk rasa seperti diinginkan oleh media agar diyakini oleh audiensnnya,'' kata Karroubi.

Karroubi menyatakan bahwa mereka yang mendukung pemerintahan Ahmadinejad merupakan orang-orang fanatik.''Anda tahu mereka yang mendukung Ahmadinejad sangat fanatik dan berlaku seperti Taliban,'' katanya kepada Zarghami.

Karroubi, yang mantan ketua parlemen dan kandidat terkuat dari kubu reformis pada 2005, melihat bahwa dukungan terhadap dirinya turun drastis dari 15 persen menjadi kurang lebih satu persen pada pemilu lalu.

Tak heran jika Karroubi dan Mir Hossein Mousavi yang pada pemilu 12 Juni lalu mendulang sekitar 34 persen suara, menuding terjadi kecurangan. Mereka mendesak adanya pemilu ulang.

Terkait dengan gugatan pemilu, Dewan Garda menulis surat kepada pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei, untuk meminta persetujuan untuk memperpanjang waktu bagi pengajuan gugatan pemilu, dari Selasa menjadi Ahad mendatang.

Juru bicara tak resmi Mousavi, Mohsen Makhmalbaf, mengatakan kalau pun nanti akhirnya Ahmadinejad memimpin kembali untuk empat tahun mendatang, dia tak akan bisa tenang. ''Tak ada satu hari pun yang tenang.''

Secara terpisah, Hadi Ghaemi, Direktur International Campaign for Human Rights in Iran, menyatakan bahwa sedikitnya 627 otang ditangkap di Teheran. Sejumlah media pemerintah menyatakan 17 orang tewas oleh pasukan keamanan.

Ghaemi juga mengatakan bahwa Iason Athanasiadis, warga Yunani yang bekerja untuk Washington Times ditahan. Ia menyatakan ini merupakan penangkapan pertama kali terhadap jurnalis yang bukan warga negara Iran.

Menurut Ghaemi, sejumlah jurnalis ditahan sejak unjuk rasa dimulai sepekan lalu. Reporters Without Border, kata dia, mengungkapkan ada 34 jurnalis yang ditahan. Sedangkan Comitte to Protect Journalist, menyebut 13 jurnalis.

Pada Selasa, dilaporkan tak ada unjuk rasa yang dilakukan oleh pendukung Mousavi. Penjagaan di Teheran juga terlihat sangat ketat. Namun Mousavi menyeru para pendukungnya untuk kembali melakukan unjuk rasa pada Rabu.(rep)


Terkait