Jakarta, NU Online
Ketua PBNU Rozy Munir yang mengalami luka-luka dalam pengeboman di JW. Marriot saat ini sudah sehat dan kembali ke rumahnya di komplek perumahan dosen UI. “Saya hanya luka kecil kena pecahan kaca di dahi lalu saya cabut sendiri kaca tersebut, bahkan saya berangkat sendiri ke rumah sakit naik taksi,” ungkapnya kepada NU Online.
Rozy Munir menceritakan bahwa sekitar pukul 11.30 ia bersama temannya dari Singapura ia makan siang di Hotel Marriot, “Alasannya karena dekat dengan kantor KPU dimana saya bekerja,” jelasnya memberi penjelasan.
<>Ia menceritakan bahwa penjagaan hotel tersebut memang ketat karena berkaitan dengan adanya kegiatan sidang MPR di Senayan, namun demikian peristiwa ledakan tersebut tetap terjadi. Sekitar pukul 12.30 tiba-tiba terdengan ledakan dahsyat. “Saya langsung tiarap menyelamatkan diri karena biasanya terjadi ledakan susulan setelah terjadinya ledakan pertama,” jelasnya.
Beberapa saat kemudian ia berusaha lari menyelamatkan diari dari restoran. “Kami berlarian diantara kaca, api, dan korban-korban yang tergeletak dan kemudian saya berusaha mencari sopir mobil yang saat itu sedang ditempat parkir yang alhamdulillah juga selamat, namun demikian mobil tidak bisa keluar karena kejadian tersebut.
“Kami serombongan yang menderita luka segera pergi ke rumah sakit terdekat, dan yang terdekat dari hotel tersebut adalah rumah sakit Jakarta. Disana kami harus antri duluan karena yang luka parah yang didahulukan baru kemudian korban yang luka-luka ringan” jelasnya.
Ia juga mengaku salut atas pelayanan rumah sakit tersebut. “Mereka tidak mau dibayar untuk melayani korban. Ini salah satu bentuk solidaritas mereka terhadap korban pengeboman,” ungkapnya.
Keluar dari rumah sakit Rozy Munir menceritakan bahwa diluar sudah banyak teman-temannya yang membesuk. “Termasuk Taufik Kiemas dan Menkes Suyudi, dan juga teman-teman dari BUMN, dan tak lupa tentu saja kalangan NU,” jelasnya.
Kepada NU Online Rozy Munir mengucapkan terima kasih atas perhatian dari teman-teman PBNU yang memberi perhatian penuh atas penderitaan yang dialaminya. “Dan ini merupakan peringatan agar kita lebih berhati-hati,” cetusnya
Rozy mengatakan bahwa tindakan pengeboman tersebut perlu dikutuk karena telah merugikan masyarakat umum yang menjadi korban atas kebiadaban mereka.(mkf)