Mojokerto, NU Online
Berbagai macam cara digunakan oleh masyarakat untuk menyambut Idul Adha. Salah satunya dalah dengan menyelenggarakan khitanan massal. Demikianlah kebiasaan warga Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto Jawa TImur.
Di sini, setelah selesai melaksanakan Shalat Idul Adha (8/12), di sebuah rumah milik keluarga Azhari Khusnan, sekitar 69 anak-anak peserta khitanan massal berkerumun menunggu giliran untuk dikhitan.<>
Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan al-Azhar yang diikuti oleh anak-anak usia 7-12 tahun. Hermawan Sugianto (9 tahun) salah seorang peserta asal Desa Karangkuten Kecamatan Gondang menuturkan, "Saya senang bisa ikut khitan massal di sini,"
Para peserta yang mendaftar untuk di khitan di sini langsung mendapatkan baju dan sandal baru. ''Baju ini saya dapat ketika mendaftar khitan masal di sini," katanya.
Meski tidak didampingi Kasdi ayahnya, saat berangkat dari rumah menuju lokasi khitan massal, Hermawan terus didampingi Maslukha, ibunya. Perempuan paruh baya ini menuturkan, Hermawan anak bungsunya ini mengikuti khitan masal karena kemauan sendiri.
''Dia kepengin sunat sejak kelas satu SD dulu. Tapi karena usianya masih kecil saya memutuskan untuk menunda dulu," terangnya ibu dengan empat anak ini.
Para peserta selesai dikhitan dalam waktu empat jam. Ketua panitia, Ahmad Romlan mengatakan, ''Terdapat sembilan tim medis yang berada di bilik-bilik berbeda, sehingga waktu khitan relatif cepat."
Menurutnya Ahmad, peringatan khitanan massal ini sudah berlangsung sejak tahun 2000 lalu. "Acara ini bertujuan menolong warga miskin yang tidak mampu mengkhitankan anaknya," katanya. (min)
Berbagai macam cara digunakan oleh masyarakat untuk menyambut Idul Adha. Salah satunya dalah dengan menyelenggarakan khitanan massal. Demikianlah kebiasaan warga Gondang, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto Jawa TImur.
Di sini, setelah selesai melaksanakan Shalat Idul Adha (8/12), di sebuah rumah milik keluarga Azhari Khusnan, sekitar 69 anak-anak peserta khitanan massal berkerumun menunggu giliran untuk dikhitan.<>
Acara ini diselenggarakan oleh Yayasan al-Azhar yang diikuti oleh anak-anak usia 7-12 tahun. Hermawan Sugianto (9 tahun) salah seorang peserta asal Desa Karangkuten Kecamatan Gondang menuturkan, "Saya senang bisa ikut khitan massal di sini,"
Para peserta yang mendaftar untuk di khitan di sini langsung mendapatkan baju dan sandal baru. ''Baju ini saya dapat ketika mendaftar khitan masal di sini," katanya.
Meski tidak didampingi Kasdi ayahnya, saat berangkat dari rumah menuju lokasi khitan massal, Hermawan terus didampingi Maslukha, ibunya. Perempuan paruh baya ini menuturkan, Hermawan anak bungsunya ini mengikuti khitan masal karena kemauan sendiri.
''Dia kepengin sunat sejak kelas satu SD dulu. Tapi karena usianya masih kecil saya memutuskan untuk menunda dulu," terangnya ibu dengan empat anak ini.
Para peserta selesai dikhitan dalam waktu empat jam. Ketua panitia, Ahmad Romlan mengatakan, ''Terdapat sembilan tim medis yang berada di bilik-bilik berbeda, sehingga waktu khitan relatif cepat."
Menurutnya Ahmad, peringatan khitanan massal ini sudah berlangsung sejak tahun 2000 lalu. "Acara ini bertujuan menolong warga miskin yang tidak mampu mengkhitankan anaknya," katanya. (min)
