Untuk pertama kalinya sejak Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza, sedikitnya 10 serdadu mereka memilih masuk penjara ketimbang melanjutkan tugas di medan perang.
Serdadu Israel itu menolak perintah untuk terjun bertemput di Jalur Gaza. Mereka lebih senang dipenjara selama 14 hari. Rindakan ini memunculkan kritikan di kalangan tentara Israel lainnya.<>
Saat ini, ke-10 serdadu itu sedang menunggu pengadilan dengan tuduhan melanggar perintah. Mereka bersikeras tak bisa berperang di Jalur Gaza.
Salah satu serdadu itu adalah No'em Levna, letnan pertama di angkatan darat Israel. Dia menolak bertugas di Gaza. "Kami sudah membunuh 900 warga Palestina selama 17 hari, termasuk ratusan anak-anak," katanya memberi alasan.
Menurutnya, jika kekerasan harus digunakan, maka itu semestinya digunakan secara minimal. Di medan perang Jalur Gaza, hal tersebut tak terjadi. "Membunuh warga sipil yang tak berdosa tak bisa dibenarkan. Tak ada pembenaran atas pembunuhan itu. Itu hanyalah kelakuan setan," katanya. (inl)