Warta

Syekh Puji Jadi Narasumber Workshop Wirausaha

Kamis, 18 Juni 2009 | 22:43 WIB

Brebes, NU Online
H M. Pujiono Cahyo Widianto alias Syekh Puji, pengusaha kaya yang sempat menggegerkan media massa karena menikahi gadis di bawah umur diundang menjadi narasumber dalam acara Workshop Wirausaha di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes, Kamis (18/6) sore kemarin.

Workshop yang digelar sebuah lembaga pendidikan Brebes School itu diikuti para pelajar, mahasiswa, wirausahawan muda, event organizer, penganggur, guru swasta, GP Ansor, IPNU-IPPNU, PMII, HMI  dan berbagai elemen masyarakat.<>

Syekh Puji mengatakan, menjadi wirausaha apapun, cara ampuh kesuksesan adalah dengan jalan Doa dan Dzikir. Pasalnya, tanpa doa dan dzikir mustahil keberkahan akan datang.

“Menjadi seorang enterpreneuship bisa mencapai kegemilangan, kalau didasari keyakinan dengan doa dan dzikir,” katanya.

Dalam Workshop yang mengambil tema 'Memupuk Mental Spiritual Enterpreanership Anak Bangsa,' itu Syekh Puji menceritakan petualangannya berusaha dari seorang salesman di Jakarta yang berangsur sukses namun kemudian tenggelam dan kemudian bangkit lagi.

Keyakinannya akan keampuhan doa dan dzikir, setelah dirinya sowan dari kiai ke kiai di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Yang selanjutnya diijazahi untuk membaca sholawat nariyah selama satu setengah tahun. “Saya melakukan 'ritual' semalam suntuk untuk membaca sholawat nariyah selama satu setengah tahun,” tuturnya.

Dari begadang malam yang positif itu, lanjutnya, membawa berkah. Untuk saat ini, pembacaan sholawat nariyah memang tidak dilakukannya sendirian. Tapi dibantu para pekerjanya yang berjumlah ribuan itu.

“Tiga puluh menit sebelum dan sesudah bekerja, karyawan saya membaca sholawat nariyah,” ujar Pengusaha logam kuningan yang tak mau menyebutkan jumlah karyawannya itu.

Sebagai usahawan, dia menuturkan pentingnya mempelajari hukum-hukum Islam. Berdagang secara islami agar tidak melanggar hukum islam itu sendiri. Diantaranya harus membayar zakat,  infak dan sodaqoh.

“Menurut para kiai, orang yang pertama kali masuk surga itu bukan yang berhaji mabrur, tapi para dermawan,” ujar Syeh Puji yang pernah berzakat sebesar 3 Milyar itu.

Selain dengan doa dan dzikir, masih kata Syeh Puji, seorang wirausahawan itu harus memiliki keberanian mengambil keputusan. Apapun resikonya, setelah dipikirkan dengan masak-masak dengan pertimbangan hukum Islam.

Selanjutnya, mempunyai ketajaman visi, membaca peluang, memiliki motivasi dan ambisi yang terus ditumbuhkan serta pantang putus asa. “Di dalam Islam orang yang putus asa dikategorikan sebagai orang yang tidak punya iman, dosa itu,” tandasnya. (was)


Terkait