Warga Kecamatan Pasirwangi Kabupaten Garut mendatangi lokasi eksploitasi panas bumi (Geothermal) PT Chevron Geothermal Indonesia (CGI), Rabu (19/1). Aksi tersebut dipicu kekecewaan warga akibat terkatung-katungnya bantuan pembangunan Masjid Besar Pasirwangi hingga 7 tahun.
Massa berkumpul sejak pukul 5.30 WIB di depan lokasi pembangunan Masjid Besar Pasirwangi di Jln. Raya Pasirwangi. Mereka sempat mencegat puluhan kendaraan operasional Chevron yang mengangkut karyawan, meski akhirnya dibiarkan melaju masuk ke areal kantor.<>
Koordinator aksi, Usep NA menyatakan, bantuan pembangunan Masjid Besar Pasirwangi terkatung-katung sejak 2004. "Pembangunan sempat berjalan hingga 40 persen, lalu di biarkan. Ada apa? Kami tagih janji Chevron untuk menyelesaikan pembangunan," katanya.
Menurut Usep, warga membutuhkan Masjid Besar Pasirwangi karena belum ada mesjid yang layak untuk seluruh warga. "Mayoritas warga Pasirwangi beragama Islam. Kami butuh mesjid tersebut untuk kepentingan ibadah dan syiar Islam. Kenapa janjinya Chevron tidak ditepati," ujarnya seperti dilansir Pikiran Rakyat.
Karena merasa tak ditanggapi, massa kembali bergerak hingga sampai ke pintu masuk lokasi perusahaan Chevron. Mereka menuntut masuk lokasi perusahaan tersebut agar aspirasi mereka langsung didengar manajemen Chevron.
Namun, warga dilarang memasuki areal Chevron karena termasuk objek vital nasional. Massa pun dipukul mundur hingga diluar radius 100 m dan menggelar orasi di lokasi tersebut. (ful)