Pendaftaran Siswa Baru (PSB) di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Banyuwangi dapat dikatakan cukup unik. Para siswa harus melaksanakan tes membaca Al-Qur'an untuk menggantikan skor domisili siswa.
Seorang panitia PSB di MTsN 1 Banyuwangi, Hafid mengakui, skor domisili memang diganti dengan nilai tes baca Al-Qur'an. Sehingga, penentuan skor akhir dihitung dari skor UAS, UASBN, prestasi (jika ada) dan nilai tes baca Alquran. Menurut Hafid, pihaknya tidak menggunakan domisili karena sekolah itu membuka kesempatan seluas-luasnya bagi calon siswa baru, tanpa memandang dari mana asal calon siswa.<>
Penghilangan skor domisili ini membuat beberapa pendaftar di MTsN yang terletak di Jalan Mawar Kecamatan Giri itu terlihat kebingungan. Seorang pendaftar, Abdullah menyayangkan dihilangkannya skor domisili tersebut. ''Kami memahami kalau sekolah ini berlandaskan keislaman. Namun skor domisili juga harus tetap ada,'' sarannya.
Pendaftar lainnya, Samsul mengatakan, bila skor domisili itu diganti dengan tes baca Al-Qur'an, maka dia menyarankan agar nilai tes baca Alquran itu sepadan dengan skor domisili. ''Kalau begitu, baru namanya adil,'' ujarnya. Demikian sebagaimana dilansir jawapos.com, Sabtu (4/7).
Sementara itu, Kasi Mapenda Departemen Agama (Depag) Banyuwangi, Chairomi Hasyim mengatakan, ketentuan dan persyaratan PSB sudah diatur dalam keputusan bersama antara Depag dan Dispendikpora. Namun apalabila ditambah dengan skor tes baca Al-Qur'an juga tidak masalah. ''Sesuai dengan peraturan yang ada, domisili wajib dicantumkan,'' katanya. (min)