Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan, pemerintah tidak akan mengimpor beras lagi pada 2008 mendatang. Pasalnya, kata Wapres, produksi beras dalam negeri berangsur-angsur mengalami peningkatan.
"Saat ini produksi beras nasional telah berangsur meningkat sekitar 1,8 juta ton, hingga diharapkan pada tahun ini stok kita aman," kata Wapres pada seminar "Implikasi Penertiban PPB No33/2006 tentang Piutang Negara" di Jakarta, Selasa (20/11).<>
Menurutnya, saat ini, Indonesia masih mengimpor beras sekitar 1 hingga 1,5 juta ton per tahun untuk menekan tingginya harga beras dalam negeri. Selain kebijakan impor, pemerintah juga menetapkan kebijakan pemberian bibit unggul kepada para petani yang menelan dana Rp1 triliun.
"Dalam kebijakan tersebut pemerintah mengijinkan para petani untuk menunjuk langsung pembibitnya, tanpa tender, asalkan harganya tidak melebihi harga yang ditetapkan pemerintah," ujar Wapres Kalla.
Jika kebijakan ini dapat dilaksanakan secara maksimal, maka pada tahun depan pemerintah tidak lagi mengimpor beras. "Saat ini, kebijakan itu baru berjalan sekitar 50 persen, belum maksimal. Sehingga pada 2007, baru ada kenaikan produksi sekitar 1,8 juta ton, cukup aman sampai akhir tahun. Tapi, tahun depan, kita tidak akan impor lagi," kata Kalla. (sm/rif)