Kuwait, NU Online
Sejak kedatangan sedadu Amerika di wilayah Teluk, kemerosotan moral para pemuda setempat semakin parah. Minuman keras yang sebelumnya tidak dikenal, menjadi barang mudah didapat bahkan bakan Kantor Berita Kuwait KUNA, kemarin melaporkan, polisi negara itu menyita 21.000 botol whisky bernilai hampir dua juta dolar.
Minuman itu ditemukan di dalam dua truk yang memasuki negara keemiran tersebut dari Arab Saudi, kata KUNA, mengutip seorang pejabat keamanan setempat yang semakin gusar karena sering menyita barang-barang haram tersebut masuk ke Kuwait.
<>Truk-truk itu, yang juga membawa makanan, berada dalam pengawasan polisi. Kendaraan itu dibawa ke negara Teluk Arab tersebut oleh seorang warga Kuwait dan seorang bidoon atau orang Arab yang tidak memiliki kewarganegaraan.
Kedua orang itu masih bebas berkeliaran hingga kini, kata kantor berita tersebut. Minuman alkohol dilarang di Kuwait yang kaya minyak sesuai dengan hukum Islam, namun minuman-minuman selundupan dan yang dibuat di dalam negeri bisa dibeli di pasar gelap dengan harga tinggi.
Pada awalnya, lanjut keterangan seorang pejabat keamanan, barang haram yang masuk ke negeri Teluk tersebut hanya dikonsumsi terbatas oleh orang asing. Namun kemudian disebarkan secara bebas. Bagai virus, demam maksiat merajalela. Inilah dampak paling serius atas kehadiran serdadu Amerika di Timur Tengah, merusak moral untuk meruntuhkan bangsa Arab. (MA/io)