Warta

WNI dan Kru Media Dievakuasi dari Libya

Selasa, 19 April 2011 | 01:52 WIB

Tunis, NU Online
KBRI Tunis berhasil mengevakuasi dua warga Indonesia dan seorang wartawan Metro TV keluar dari Libya melalui perbatasan dengan Tunisia. Evakuasi dilakukan karena situasi Libya semakin memanas.

Tim Evakuasi yang dipimpin Sekretaris Pertama KBRI Tunis, Boy Dharmawan. Evakuasi pertama dilakukan atas seorang wartawan MetroTV, Mahendro, yang melintasi perbatasan bersama dua orang diplomat Uni Afrika, demikian keterangan pers KBRI Tunis.r />
Tak lama setelah itu, dua warga Indonesia yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita masing masing Kenah Binti Sahuri (36) asal Subang, dan Nurhayati Binti Nadi (24) asal Bangkalan, berhasil keluar dari Libya dengan selamat setelah melalui perjalanan yang cukup menegangkan.

Mereka dijemput sejak beberapa hari ini. Situasi cukup mencekam selama perjalanan antara Tripoli ke perbatasan, menyusul meningkatnya konflik antara kekuatan pro dan anti-Qaddafi.

Para petugas perbatasan Tunisia dan para aktivis LSM menyebutkan bahwa sejak satu minggu ini, terutama pada hari Rabu terus terdengar dentuman tembakan senjata berat di daerah-daerah yang tak jauh dari perbatasan Tunisia.

Kedua warga Indonesia yang dievakuasi menggambarkan rasa ketakutan mereka selama dalam perjalanan karena banyaknya pos penjagaan yang dijaga oleh milisi pro-Qaddafi.

Di beberapa tempat, jarak antara satu pos dengan lainnya hanya sekitar 500 meter. Sopir warga negara Libya yang untuk pertama kali diamanatkan untuk mengantar WNI ini akhirnya dapat membawa mereka dengan selamat melewati pos-pos penjagaan itu, dengan mengikuti arahan dan masukan Tim Evakuasi KBRI Tunis.

Keduanya diantar sopir yang merupakan orang kepercayaan dan masih kerabat pemilik gedung KBRI Tripoli.
Perjalanan yang pada waktu biasa hanya memakan waktu sekitar dua jam harus mereka tempuh selam lebih dari empat jam. Mobil yang mereka kendarai meninggalkan Tripoli sebelum pukul 08 pagi waktu Tunisia, dan tiba di perbatasan lewat tengah hari. (ant)


Terkait