Daerah

4 Cara untuk Memajukan NU

Sen, 17 Februari 2020 | 03:00 WIB

4 Cara untuk Memajukan NU

Turba PCNU Sukoharjo di MWCNU Tawangsari (Foto: NU Online/Masri Zaini)

Sukoharjo, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sukoharjo KH Khomsun Nur Arif mengatakan, setidaknya ada 4 cara untuk memajukan Nahdlatul Ulama di Sukoharjo. 
 
"Keempat syarat itu merupakan pilar untuk menuju kemandirian NU agar lebih solid dan bermartabat," tegasnya. 
 
Demikian disampaikan Ketua PCNU Sukoharjo, Jawa Tengah pada saat kegiatan turun ke bawah (Turba) PCNU Sukoharjo putaran ke 3 di Pendapa rumah Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat Tawangsari, Sukoharjo, Ahad (16/2).
 
Kiai Khomsun menjelaskan, untuk meningkatkan kemajuan NU perlu diikutkan baik jajaran pengurus dan lembaga Banom untuk mengikuti  Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU), terlebih di MWC NU Tawangsari sudah ada 13 kader.
 
"Saya minta semua kader harus bergerak, agar NU segera bisa menuju kemandirian," tandasnya.
 
Menurutnya, kemandirian itu ada 4 cara, pertama organisasi harus sehat baik di tingkatan MWC, ranting, dan anak ranting dibuktikan adanya proses pengkaderan terus menerus. Kedua adalah menyebarkan Koin NU ke semua warga NU dan laporan koin harus tersampaikan kepada jamaah agar teradministrasi dengan baik. 

"Ketiga mendirikan lembaga pendidikan atau Ma'arif NU dari semua tingkatan, sedangkan cara keempat adalah mendata jamaah yang akurat, data lembaga keagamaan, data ustadz atau mubaligh, serta data masjid milik NU," tuturnya.
 
"Tak kalah pentingnya saya berharap agar pengurus MWC sering turba ke ranting-ranting bertemu saling koordinasi dengan banom dan lembaga dengan cara itu, Insyaallah NU akan maju dengan sendirinya," imbuhnya.
 
Kiai muda ini menekankan, semua program MWCNU Tawangsari yang telah direncanakan agar bersinergi dengan lembaga dan banom, sehingga kekuatan NU menyatu menjadi kekuatan yang bisa diandalkan. 
 
"Buatlah skala prioritas dalam menjalankan program, misalnya soal pembangunan gedung, lembaga pendidikan, dan penataan keorganisasian harus kita rencanakan dengan matang. Sementara ada tanah wakaf seluas 1.700 meter persegi di Desa Lorog harus segera diagendakan pemanfaatannya," jelasnya.
 
Ketua Majelis Wakil CabangNahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Tawangsari,  Muhammad Fardani menyampaikan, jangan sampai kita lupa ber NU dalam setiap saat. Untuk mengompakkan NU di Tawangsari perlu tanggapan dari ranting, sudah ada group WA, perlu dimaksimalkan. 

"Setiap ada dawuh dari PC dan MWC agar ditanggapi, minimal menjawab share-share kegiatan yang telah diprogramkan, jika memang tidak bisa hadir ya harus ijin pamit. Agar semua bisa terkondisikan dengan kekompakan semua jajaran pengurus NU di MWCNU Tawangsari," pungkasnya. 
 
Kontributor: Masri Zaini
Editor: Abdul Muiz