Daerah

4 Pilar Pemikiran Inspiratif KH Hasyim Asyari bagi Warga NU

Sab, 26 Agustus 2023 | 23:00 WIB

4 Pilar Pemikiran Inspiratif KH Hasyim Asyari bagi Warga NU

Hadhratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy'ari. (Foto: NU Online)

Kota Agung, NU Online
Muassis Nahdlatul Ulama Hadratussyekh KH Hasyim Asyari dalam Muqaddimah Qanun Asasi mengungkapkan 4 pilar pemikiran yang penting diperhatikan dan mampu menjadi inspirasi umat Islam khususnya bagi warga NU.


Hal ini dijelaskan Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, H Puji Raharjo saat memberikan pembekalan pada Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) di Kabupaten Tanggamus, Jumat (25/8/2023) malam.


Pertama, KH Hasyim Asy'ari menekankan pentingnya perkumpulan atau organisasi (al-ijtima’). Di tengah-tengah era globalisasi yang serba cepat dan penuh tantangan, umat Islam memerlukan sebuah wadah yang solid. Organisasi bukan hanya menjadi tempat berkumpul, tetapi lebih dari itu, menjadi benteng pertahanan dalam menjaga aqidah dan syariat Islam. 


"Dengan bersatu dalam sebuah organisasi, kekuatan kolektif umat Islam dapat dioptimalkan untuk menghadapi berbagai rintangan," ungkapnya.


Pilar kedua, Pendiri Pesantren Tebuireng Jombang ini mengingatkan pentingnya saling mengenal (at-ta’aruf). Dalam masyarakat yang majemuk dan beragam menurut H Puji, saling mengenal antar sesama umat Islam menjadi sebuah keharusan.

 

"Dengan saling mengenal, kita dapat memahami kebutuhan, aspirasi, dan harapan satu sama lain. Hal ini akan memudahkan kerjasama dan pemahaman antar anggota, sehingga tujuan bersama dapat dicapai dengan lebih harmonis," tambahnya.


Ketiga adalah persatuan (al-ittihad). KH Hasyim menurut H Puji menegaskan bahwa persatuan bukan hanya sekedar slogan yang sering diucapkan, tetapi menjadi kunci utama dalam menjaga keaslian ajaran Islam.

 

"Dengan bersatu, umat Islam dapat bersama-sama mempertahankan nilai-nilai agama dari ancaman eksternal maupun internal," jelas H Puji yang merupakan alumus Pesantren Tebuireng ini.


Keempat adalah kekompakan (at-ta'alluf). Lebih dari sekadar jumlah, kekompakan menekankan kualitas hubungan antar anggota. Dengan kekompakan, lanjut H Puji umat Islam dapat bersama-sama menghadapi tantangan dan mencapai tujuan yang diharapkan dengan lebih efektif dan efisien.


Pemikiran-pemikiran ini diharapkannya dapat menjadi inspirasi bagi seluruh warga Nahdlatul Ulama, khususnya para kader yang sedang mendapatkan pembekalan, untuk terus berjuang dan menggerakkan organisasi ke arah yang lebih baik.