Daerah

5000 Jamrud Lider dan MWCNU Susukan Berselawat

Ahad, 27 Oktober 2013 | 07:12 WIB

Banjarnegara, NU Online
Sedikitnya 5000 Jamrud Lider (Jama’ah Maulid Rutin Lintas Daerah) dan Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah menggelar selawat bersama di lapangan Dermasari, Susukan, Sabtu (26/10) malam.
<>
Karena lapangan Dermasari tidak menampung, sawah kering warga digunakan pula untuk memenuhi kebutuhan selawat dan tabligh akbar.

Acara yang berlangsung selepas sembahyang Isya, dibuka dengan pembacaan Maulid Simthud Durar oleh para munsid (penyanyi) Jamrud yang diiringi tabuhan rebana para penerbang. Pembacaan Maulid Simthud Durar dimeriahkan liukan bendera NU dan bendera berbagai majlis taklim yang ada di Purbalingga, Banjarnegara dan Banyumas.

Tabligh akbar dimulai pukul 22.00. Sambutan diberikan Pengasuh Pondok Pesantren Tanbighul Ghofilien, Bawang Mantrianom, Banjarnegara KH Khayatul Makki.

”Pada malam ini selawat kepada Nabi Muhammad SAW dikumandangkan semata-mata mengharap ridha Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sehingga membawa berkah dunia dan akhirat,” katanya.

Saat ini jarang sekali orang membaca selawat menjadi bacaan rutin. Padahal kegiatan membaca selawat bisa menjadi tolak bala serta menjadi penyelamat bangsa yang sedang sakit dan terpuruk ini, tambah KH Khayat.

Dalam kesempatan itu, Gus Hayat juga mengajak jamaah untuk membangun bangsa ini dimulai dengan lingkungan keluarga masing-masing. Apabila keluarga sudah kuat maka bangsa pun ikut kuat agar bangsa ini menjadi bangsa yang Baldatun Thoyibatun Warrobun Ghofur.

Sementara Pembina Jamrud Lider Habib Ali bin Umar Al Quthban menyatakan rasa syukur kepada Allah dan terima kasihnya kepada MWCNU Susukan serta aparat Desa Dermasari Susukan atas kerjasama mereka.

Dalam kesempatan itu, Habib Ali menyatakan acara Jamrud Lider keliling yang akan datang berlangsung tidak seperti biasanya selapanan, tapi ronglapanan ( sekitar 70 hari) sekali. 

“Insya Allah pada acara Jamrud Lider ke depan akan berlangsung pada 4 Januari 2014 di area kompleks Majlis Taklim Riyadus Shalihin, desa Kedungjati, Kecamatan Bukateja Purbalingga dengan pembicara KH Musthofa Aqil (Cirebon),” kata Habib Ali kepada jama’ah.

Kegiatan selawat diakhiri dengan taushiyah oleh Pengasuh Pondok Pesantren Tanbighul Ghofilien KH Hakim An-Naishaburi. Ia mengajak jamaah untuk mengoreksi diri sendiri hingga pada gilirannya memberikan perbaikan bagi masyarakat dan bangsa Indonesia. (Aji Setiawan/Alhafiz K)