Daerah

90 Yatim di Kawasan Brebes Terima Santunan Muharram 

Sen, 2 September 2019 | 03:00 WIB

90 Yatim di Kawasan Brebes Terima Santunan Muharram 

Pawai taaruf di Desa Sindangheula, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Jateng. (Foto: NU Online: Nur Adinda Salsabila)

Brebes, NU Online
Setiap memasuki tahun baru Islam, sudah menjadi agenda rutin badan otonom (Banom) Nahdlatul Ulama Desa Sindangheula, Kecamatan Banjarharjo, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah mengadakan pawai taaruf dan santun anak yatim. 
 
Acara yang diselenggarakan oleh sejumlah Banom seperti IPNU-IPPNU, Fatayat NU, Muslimat NU, Ansor dan Banser ini sudah empat tahun lamanya terlaksana. 
 
Pawai taaruf yang dihadiri oleh ribuan peserta sukses menyita perhatian masyarakat desa lain. Iringan lagu Ya Lal Wathan dari suara angklung yang dimainkan oleh kader dan anggota Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) yang diselaraskan dengan marching band dari siswa sekolah dasar ikutan dalam memeriahkan kegioatan. Pawai tersebut menjadi rangkaian kegiatan santunan anak yatim dalam memperingati tahun baru Islam 1441 Hijriah.
 
Kepala Desa Sindangheula pun hadir dalam acara tersebut sebagai wujud dukungan terhadap acara itu.
 
"Kami sangat mendukung dan siap memberikan arahan kepada panitia serta berharap amalan yang mulia ini bisa terus dikembangkan lagi setiap tahunnya. Inilah bentuk dari menyantuni anak yatim dan insyaallah Desa Sindangheula penuh berkah,” kata Kepala Desa Sindangheula saat sambutan, Ahad (1/9).
 
Ketua panitia, Lili Romli mengatakan bahwa setiap tahunnya peserta semakin banyak. Baginya itu menandakan bahwa masyarakat sangat antusias dengan acara yang digelar. 
 
“Terima kasih kepada para donatur sehingga tahun ini kami bisa menyantuni 90 yatim dan kaum dluafa. Pelaksanaan tahun ini jumlahnya lebih banyak dari tahun kemarin. Dengan ini kita bisa memperkenalkan wajah Nahdlatul Ulama yang terus berperan aktif dalam suatu kegiatan keagamaan,” ungkapnya.
 
Dalam pandangannya, banyak manfaat yang bisa diraih dari pawai taaruf tersebut. “Adanya rangkaian kegiatan ini artinya kita tetap memperkenalkan kearifan lokal melalui pawai taaruf dan diseimbangkan dengan keagamaannya melalui santunan anak yatim," jelasnya.
 
Ucapan terima kasih pun datang dari para donatur, dimana dengan adanya santunan tersebut mereka bisa mempergunakan sebagian hartanya di jalan Allah. Mereka berharap tahun depan lebih banyak lagi donatur yang menyumbangkan hartanya agar kegiatan ini lebih meluas sehingga bisa membantu anak yatim dan kaum dluafa dalam membiayai sekolahnya. 
 
“Sikap antusias warga menandakan bahwa kami sebagai masyarakat Desa Sindangheula turut bangga terlebih kepada Banom NU Ranting Sindangheula yang tetap kompak dalam menyiarkan dakwah salah satunya melalui acara ini,” kata Mumun, salah seorang warga.
 
Dia mengemukakan bahwa setiap desa mempunyai cara tersendiri dalam memperingati tahun baru Islam. “Diharapkan kegiatan ini mampu mempererat kerja sama antar Banom NU dan menghubungkan silaturahim sehingga selalu berbagi kepada orang yang membutuhkan," ungkapnya.
 
"Sebagai masyarakat kami siap berkontribusi dalam menyukseskan acara baik itu secara dukungan moril maupun materiil. Untuk ke depannya, semoga lebih baik lagi supaya Desa Sindangheula semakin berkah," pungkasnya.

 
Pewarta: Nur Adinda Salsabila
Editor: Ibnu Nawawi