Daerah

Akhir Pekan PW Ansor Jateng Gelar Rakerwil

NU Online  ·  Sabtu, 28 Oktober 2017 | 13:30 WIB

Akhir Pekan PW Ansor Jateng Gelar Rakerwil

Pembukaan Rakerwil PW Ansor Jateng, Temanggung, Sabtu (28/10)

Temanggung, NU Online
Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Tengah, menggelar Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) pra Konferensi Wilayah (Konferwil), di Ponpes Kiai Parak Bambu Runcing, Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Sabtu-Ahad, 28-29 Oktober 2017.

Rakerwil dihadiri oleh Pengurus Pimpipan Pusat GP Ansor; pengasuh Pesantren Kiai Parak Bambu Runcing, Parakan KH Haidar Muhaimina; jajaran Pimpinan Wilayah GP Ansor Jateng, serta pengurus harian Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten/Kota se-Jateng.

Dalam acara pembukaan, Sekretaris PW GP Ansor Jateng, Sholahuddin Aly mengatakan, Rakerwil ini adalah bagian dari mandat organisasi tingkat wilayah jelang akhir masa khidmah periode 2014-2018. Rencananya, Konferensi Wilayah (Konferwil) PW GP Ansor Jateng, akan digelar pada 12 November 2017 di Kajen, Kabupaten Pekalongan.

Dalam Rakerwil ini, akan dilakukan akreditasi kepengurusan di tingkat Pimpinan Anak Cabang (PAC), dan Pimpinan Cabang (PC). Selanjutnya, juga membahas tentang apa yang sudah dilakukan dan apa yang akan dilakukan Ansor Jateng ke depan.

"Kami berharap perdebatan jangan terlalu lama. Poin yang krusial sebaiknya disimpan saja di arena Konferwil," tegasnya.

Perwakilan PP GP Ansor, Ulil Arham mengungkapkan, tantangan Ansor di masa mendatang sangat luar biasa, baik internal maupun eksternal. Maka, kuncinya adalah konsolidasi dan kaderisasi.

PP GP Ansor sudah menggelar Konferensi Besar (Konbes) dan membuat aturan-aturan dan panduan yang harus dipatuhi struktur organisasi di semua tingkatan. Mulai dari tingkat Ranting, PAC, PC, dan PW. Jika panduan yang telah dibuat tersebut dilaksanakan, maka Ansor akan menjadi kuat.

"Kalau itu bisa dilaksanakan maka Ansor di masa mendatang tidak akan ada tandingannya," tandasnya.

Ia juga berharap, kegiatan-kegiatan di Ansor jangan hanya ramai ketika menjelang konferensi. Sementara usai konferensi, tidak ada kegiatan kaderisasi dan lainnya. (Red: Kendi Setiawan)