Daerah

Aktivis Lesbumi, Terbitkan Antologi Puisi

Kam, 8 September 2011 | 11:25 WIB

Jepara, NU Online
Aktivis PC Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) kabupaten Jepara Asyari Muhammad menerbitkan antologi puisi berjudul “Sepotong Bulan Untukmu”. Kumpulan  puisi setebal 71 halaman dengan nomor ISBN 978-9793081-01-4 diterbitkan oleh Penerbit Bulan Sabit bekerjasama dengan Sastra Muda Jepara (Samudra). 

Saat ditemui NU Online, Asyari Muhammad, penulis buku mengatakan bahwasanya untuk kali pertama rencananya antologi puisi akan di launching di Jepara bersamaan dengan lomba baca puisi. “InsyaAllah untuk peluncuran antologi akan kami laksanakan di Jepara. Setelah itu baru launching di kota-kota lain,” katanya, Rabu (07/9) kemarin.<>

Melalui kumpulan puisi terbarunya ia berharap bisa menginspirasi utamanya kepada para pelajar untuk terus menulis. “Saya berharap karya saya bisa menginspirasi pelajar untuk lebih giat dalam menulis,” tambahnya.

Selain “Sepotong Bulan Untukmu” karya-karyanya juga pernah diterbitkan pada kumpulan puisi bersama. Diantaranya Kesaksian Rumput (2008), Mencari Rumah (2008), Secangkir Kopi dan Puisi (2009), (Yang) Tersisihkan (2009), Menjemput Kartini (2009), Bintang Kata (2010), Sesayat Doa Munajat Cinta (2011) dan Para Kekasih (2011).

Budayawan Sosiawan Leak dalam endorsement mengungkapkan  bahwasanya kekuatan puisi Asyari terletak pada beberapa puisi pendek dengan diksi yang sederhana. Juga pada caranya memadukan berbagai hal yang berbeda dimensi dan keadaan lantas menuliskannya dalam sajak dengan cara yang wajar, tanpa dibuat-buat.

Dalam catatan belakang yang lain, Budhi Setiawan, ketua Forum Sastra Bekasi menyatakan puisi-puisi Asyari banyak menyampaikan kerinduan, kerinduan dalam sprektrum yang luas, bukan hanya kepada manusia tapi juga kepada alam, kepada Tuhan dan kepada perjalanan ketakjuban itu sendiri—sebuah arus yang terus mengalir yang memancarkan curahan dzikir semesta dan penyebutan takzim kepada kekasih dalam arti yang sangat luas.

Redaktur     : Mukafi Niam
Kontributor: Syaiful Mustaqim