Daerah

Alumni UIJ Jadi Wakil Masyarakat Sekaligus Kampus

NU Online  ·  Sabtu, 4 Mei 2019 | 01:30 WIB

Jember, NU Online
Ketua Yayasan Pendidikan Nahdlatul Ulama (YPNU) Jember, KH  Abdullah Syamsul Arifin (Gus Aab) meminta segenap alumni Universitas Islam Jember (UIJ)  untuk meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar sesama alumni. Dengan komunikasi itu, diharapkan tercipta soliditas sesama alumni UIJ. Sehingga bisa melayani dan membantu permasalahan yang terjadi di masyarakat.

“Kami sangat berharap keberadaan alumni UIJ di tengah-tengah masyarakat dapat memberikan manfaat bagi sekitarnya,” harapnya saat memberikan sambutan dalam Wisuda Sarjana ke-XXII di Convention Hall New Sari Utama, Jember, Kamis (2/5).

Di bagian lain, ia mengimbau para alumni agar bisa menjadi wakil  kampus  di tengah-tengah masyarakat sekaligus menjadi wakil masyarakat untuk kepentingan UIJ. Yakni, ikut memberi informasi yang baik dan menarik tentang UIJ, dan menyerap aspirasi masyarakat demi kebaikan UIJ.

“Memberikan pelayanan kepada masyarakat dan berkampanye untuk UIJ. Karena itu, alumni UIJ wajib berakhlaq mulia dan menjaga moralnya, sehingga dengan sendirinya masyarakat tertarik,” ucapnya.

Sementara itu, Rektor UIJ, H Abdul Hadi menyatakan bersyukur pihaknya bisa menggelar wisuda untuk kesekian kalinya. Ini tak  lepas dari peran UIJ, dukungan mahasiswa dan masyarakat.

Ia menambahkan, UIJ didirikan selain mempunyai misi pelestarian dan pengembangan Aswaja (Ahlussunnah wal Jamaah), juga  memiliki misi sosial, yaitu membantu pendidikan kader NU dengan keahlian khusus. Oleh karena itu, sejak lama UIJ memberi kesempatan bagi mahasiswa penghafal Al-Quran minimal lima juz untuk kuliah di UIJ dengan beasiswa terbatas, yakni membayar separo dari biaya normal. Program ini diutamakan bagi anak-anak  tokoh dan lulusan sekolah di bawah naungan NU.

“Banyak anak-anak NU yang memiliki bakat hafidz Quran, namun belum terakomodir,” tuturnya.

Abdul Hadi minta kepada warga NU yang memiliki bakat dan keahlian hafal Al-Quran, secepatnya bergabung dengan UIJ dengan mendapat fasilitas khusus. Katanya, tahun ini UIJ akan membatasi penerimaan mahasiswa hanya seribu orang, sesuai kapasitas dan fasilitas yang dimiliki.

“Kami sudah membuka komunikasi dan kerjasama dengan seluruh lembaga SLTA yang diasuh NU,” jelasnya.  

Dalam kesepatan itu, UIJ mewisuda sekitar 250 sarjana (S1). Mereka berasal dari Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Agama Islam (FAI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Pertanian dan Fakultas Hukum. Dari jumlah tersebut, peserta terbanyak dari FKIP dan FAI.

“Kami memang membatasi peserta disesuaikan dengan kenyamanan fasilitas,” ujar Abdul Hadi. (Aryudi AR).