Daerah

Anak Shaleh Juga Ditentukan dari Kualitas Sumber Makanan

Ahad, 12 Mei 2019 | 22:30 WIB

Anak Shaleh Juga Ditentukan dari Kualitas Sumber Makanan

Direktur Aswaja Center Jember, KH Abdul Haris

Jember, NU Online
Ternyata untuk mendidik anak agar menjadi shaleh atau shalehah, tidak melulu dengan cara menyekolahkan atau membimbingnya dengan sederet disiplin ilmu agama. Namun asupan makanan yang halal juga merupakan sarana untuk menjadikannya sebagai anak shaleh atau shalehah.

“Jagan lupa makanan (yang halal) juga penting diperhatikan untuk membentuk karakter anak,” tukas Direktur Aswaja Center, Jember, KH Abdul Haris saat menjadi narasumber dalam acara DIAGRA (dialog agama via udara) di masjid Jami' Al-Baitul Amin, Jember, Jawa Timur, Ahad (12/5).

Menurutnya, tidak sedikit orang tua yang menginginkan anaknya menjadi orang yang berguna dengan hanya menyandarkan pada aspek pendidikan. Sehingga dicarilah lembaga pendidikan yang mahal dan qualified. Padahal pendidikan bukan satu-satunya faktor pendorong untuk membentuk karakter anak.

“Sebaik apapun pendidikannya tapi si orang tua kerap memberinya makanan yang haram, sulit dia menjadi anak baik, malah hanya menjadi beban,” urainya.

Dosen IAIN Jember itu lalu menyitir sebuah hadits Nabi yang berbunyi “Setiap daging yang tumbuh dari sesuatu yang haram, maka neraka lebih berhak baginya“. Dikatakannya, cukup banyak orang tua yang pontang-panting  berusaha mendidik anaknya, namun si anak tetap nakal. Karena ternyata, makanan yang diberikan tidak diperoleh dengan cara baik. 

“Ya karena bahan bakunya adalah barang haram, maka tidak heran jika si anak kelak tetap nakal,” urainya. (Aryudi AR)