Ansor Aceh Timur: Diklat Terpadu Dasar Pintu Komitmen Bela Ulama
Sabtu, 29 Januari 2022 | 14:00 WIB
Ketua PC GP Ansor Aceh Timur, Tgk Muhammad Ali, saat berpidato pada Diklat Terpadu Dasar (DTD) perdana. (Dok. Ansor Aceh Timur)
Helmi Abu Bakar
Kontributor
Aceh Timur, NU Online
Salah satu syarat yang harus dilakukan seseorang agar bisa menjadi anggota Ansor adalah mengikuti Diklat Terpadu Dasar (DTD). Program ini menjadi agenda rutin seluruh Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor, termasuk Ansor Kabupaten Aceh Timur.
Ketua PC GP Ansor Aceh Timur, Tgk Muhammad Ali, mengatakan bahwa pihaknya menggelar DTD perdana pada 2022, dan ini merupakan kegiatan yang wajib dilakukan oleh kader Nahdlatul Ulama usia dewasa sebagai syarat menjadi anggota ansor Banser.
“Ada beberapa tahapan dan proses penempaan diri yang akan diterima oleh para kader. Jadi, DTD merupakan pintu masuk pertama berkomitmen bela ulama, bela bangsa dan bela agama,” kata Muhammad Ali kepada NU Online, Sabtu (29/1/2022).
Tokoh muda Aceh Timur itu menyebutkan bahwa DTD bertujuan untuk membumikan gerakan Ahlussunnnah Wal Jamaah di bumi Serambi Makkah. Keberadaan DTD juga sebagai langkah awal mencetak kader Banser yang tangguh dan kuat dalam hal mental, intelektual, dan spiritual.
“Sehingga visi, misi, dan tujuan GP Ansor dapat diaplikasikan oleh individu kader di mana pun berada. Alhamdulillah, jumlah peserta yang berhasil dikonfirmasi sekitar 80 orang,” paparnya.
Ketua panitia DTD, Tgk Muhammad Yakub, mengatakan bahwa dalam rangka menyiapkan kader Banser yang tangguh dan militan, tahun ini GP Ansor Kabupaten Aceh Timur menggelar DTD di Dayah Darussalam Buket Tiga Kecamatan Peunaron.
“Hasil musyawarah dan kesepakatan bersama memutuskan pelaksanaan DTD perdana ini selama tiga hari, Jumat-Ahad, 28-30 Januari 2022, di Dayah Darussalam Buket Tiga Peunaron. Kami berharap partisipasi dan dukungan dari semua pihak demi suksesnya DTD kali ini,” harapnya.
Yakub menambahkan, kegiatan ini direspons antusias oleh para kader Ansor dari berbagai daerah yang ikut DTD kali ini. Selama tiga hari tersebut diisi beberapa materi wajib, diantaranya materi Aswaja, tentang ke-Ansor-an, keislaman dan kebangsaan serta lainnya.
“Digelarnya DTD ini, dengan harapan kader-kader Ansor dapat membumikan Ansor di bumi bermotto ‘Hudep Sare Mate Syahid’ ini. Kader Ansor harus berani melawan radikalisme yang memecah-belah persaudaraan dan kesatuan bangsa Indonesia,” lanjutnya.
Ia berharap, kesempatan emas ini dapat dipergunakan sebaik mungkin demi menumbuhkan kecintaan kepada Nahdliyin dan Ansor terutama dalam menghadapi radikalisme yang berpotensi memecah-belah NKRI.
“Ansor dan Banser harus menjadi garda terdepan menjaga keutuhan negara ini,” pungkas Yakub.
Kontributor: Helmi Abu Bakar
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Kronologi Penembakan terhadap Guru Madin di Jepara Versi Korban
2
Silampari: Gerbang Harapan dan Gotong Royong di Musi Rawas
3
Sejarah Baru Pagar Nusa di Musi Rawas: Gus Nabil Inisiasi Padepokan, Ketua PCNU Hibahkan Tanah
4
Hukum Mengonsumsi Makanan Tanpa Label Halal
5
NU Peduli Salurkan Bantuan Sembako kepada Pengungsi Erupsi Lewotobi
6
Kekompakan Nahdliyin Inggris Harus Terus Dijaga
Terkini
Lihat Semua