Daerah

Ansor Jombang Sebut Sosok Alfa Isnaeni Sederhana dan Melayani

Jum, 13 Maret 2020 | 02:15 WIB

Ansor Jombang Sebut Sosok Alfa Isnaeni Sederhana dan Melayani

Kenangan saat Alfa Isnaeni menyerahkan SK PC GP Ansor Jombang masa khidmat 2018-2022. (Foto: Istimewa)

Jombang, NU Online
Wafatnya Kasatkornas Barisan Ansor Serbaguna (Banser) H Alfa Isnaeni membawa duka sangat mendalam bagi jajaran kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan sejumlah elemen Banser. Banyak dari mereka yang keakraban dan kedekatannya sudah terbangun demikian cukup baik, sehingga tak sedikit pula yang memilki kenangan tersendiri.

Salah satunya seperti Ketua PC GP Ansor Jombang, Jawa Timur, H Zulfikar Damam Ikhwanto. Dengan almarhum, dia mengaku cukup dekat lantaran seringkali ketemu dan saling bersapa. Baginya, almarhum merupakan sosok pemimpin yang sederhana dan melayani. 

Di samping itu, mantan Ketua GP Ansor Jawa Timur itu juga diketahui tidak terlalu menjaga jarak antara dirinya dengan anggota-anggotanya selama memimpin hingga akhir hayat. Tak heran jika banyak kader Ansor dan Banser yang merasa sangat kehilangan atas wafatnya Alfa.

"Mengenal Sahabat Alfa Isnaeni semenjak beliau menjadi Ketua PW GP Ansor Jatim. Pernah berkesempatan satu hotel berbintang di Solo. Saat sarapan, saya dibuatkan roti bakar karena tidak bisa menggunakan alatnya. Saya kaget sekaligus haru seorang Ketua PW ternyata tidak 'jaim' atau gengsi melayani saya yang saat itu hanya seorang bendahara PC GP Ansor Jombang," katanya kepada NU Online, Rabu (11/3).

Kesederhanaan Alfa juga terlihat saat ia harus bermalam di Jombang. Sebagai bentuk penghormatan, sudah semestinya kader Ansor dan Banser Jombang menyiapkan tempat yang layak supaya almarhum bisa istirahat dengan nyaman kala itu. Namun, ia menolak dan meminta bermalam di base camp PC GP Ansor Jombang. 

"Saat itu, beliau sudah menjadi Kasatkornas Banser dan saya menjadi Ketua PC GP Ansor Jombang. Beliau malah minta tidur di base camp padahal ditawarkan kamar khusus atau di hotel malah tidak kerso atau tidak berkenan," ungkapnya.

Begitu juga terkait makanan, lanjutnya, selama almarhum berda di Jombang kala itu, ia makan seadanya bersama para kader Ansor dan Banser. Dia tidak pernah meminta makanan spesial.
 
"Soal makanan sangat sederhana, hanya saat itu minta durian wonosalam. Alhamdulillah juga dinikmati bersama," ucap pria yang akrab disapa Gus Antok ini.

Ia menambahkan, almarhum sangat bisa menempatkan posisinya sabagai pimpinan Banser secara profesional. Soal organisasi ia selalu komitmen dan bertanggung jawab atas mandat yang diemban. Tentu dengan sebab komitmen itu, keberadaan Banser tetap solid dan satu komando hingga kini.

"Saya sangat terkesan karena gaya bicara beliau yang sistematis, berwibawa penuh makna," tuturnya.

"Sekarang beliau pulang kehadirat Allah SWT. Selamat jalan komandan. Jasa dan kebaikan komandan akan terkenang selalu. Njenengan pasti sudah berada di pelukan Mbah Hasyim dan Mbah Wahab. Husnul khotimah, surga sebagai tempat njenengan, Ndan," imbuhnya.
 
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Musthofa Asrori