Daerah

Antisipasi Dampak Darurat Corona, Ansor Situbondo Bagikan Sembako

Ahad, 29 Maret 2020 | 10:00 WIB

Antisipasi Dampak Darurat Corona, Ansor Situbondo Bagikan Sembako

Pembagian ratusan sembako oleh PC GP Ansor Situbondo. (Foto: NU Online/Aryudi AR)

Situbondo, NU Online 
Masa tanggap darurat Corona yang diberlakukan pemerintah sejak 29 Februari 2020 telah menimbulkan efek yang cukup tajam dalam menggerus ekonomi masyarakat, terutama kelas menengah ke bawah. Betapa tidak, banyak pekerjaan diliburkan dan layanan jasa juga berkurang. Akibatnya, tidak sedikit warga yang menjadi korban akibat darurat Corona. Mereka menjadi tak berdaya secara ekonomi.
 
Karena itu, Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Situbondo menginisiasi untuk memberikan bantuan sembilan bahan pokok atau sembako kepada ratusan warga kurang mampu di Desa Wringin Anom, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Ahad (29/3).
 
Untuk menghindari berkumpulnya massa, maka sembako itu dibagikan dari rumah ke rumah.  
 
“Alhamdulillah, kita bisa berbagi terutama kepada mereka yang kurang mampu,” kata Yogie Kripsian Sah di sela pembagian sembako.
 
Menurut Ketua PC GP Ansor Situbondo tersebut, pembagian sembako merupakan bentuk kepedulian Ansor terhadap warga tak mampu. Katanya, dalam kondisi normal saja, mereka sudah susah, apalagi dalam kondisi darurat Corona. Pasalnya, lahan pekerjaan mereka banyak berkurang, atau bahkan tutup. 
 
“Jumlah seratus orang yang dapat bantuan sembako, itu tentu yang tampak saja. Di luar itu tentu masih banyak yang butuh bantuan,” jelasnya.
 
Ia menambahkan,  kehadiran virus Corona benar-bnenar menjadi  hantu yang mengerikan. Tidak hanya kemampuannya untuk membunuh manusia, tapi juga melahirkan efek domino bagi perputaran roda ekonomi bangsa. Kebijakan pemberlakuan masa tanggap darurat untuk menghentikan laju penularan Corona, suka tidak suka telah menimbulkan dampak ekonomi yang cukup parah. 
 
Karena itu, lanjutnya, pemerintah dan pihak-pihak terkait wajib mengusahakan agar virus Corona lenyap dari bumi Indoensia. Namun yang juga penting adalah mencari jalan kelaur agar warga yang terdampak kebijakan masa tanggap darurat Corona juga bisa menyambung hidup.
 
“Kalau jumlah orang yang positif terjangkit Covid-19, mungkin seribu lebih atau berapa, tapi warga miskin yang terdampak kebijakan itu bisa mencapai jutaan. Ini belum lock down, naudzubillah,” pungkasnya.
 
Pewarta: Aryudi AR 
Editor: Ibnu Nawawi