Daerah KHOTBAH ISTISQO

Atasi Kemarau Panjang dengan Taubat Nasuha dan Hindari Maksiat

Sel, 27 Oktober 2015 | 10:02 WIB

Brebes, NU Online
Kemaksiatan yang diperbuat oleh seseorang akan berdampak kepada orang lain. Ibarat banjir, maka yang lain ikut terseret ke dalamnya. Termasuk orang-orang yang tidak berdosa, anak-anak yang belum tahu apa-apa menerima juga imbasnya. Maka memohon ampun atau taubat adalah jalan terbaik yang harus dilakukan manusia agar tidak terjadi banjir bencana.<>

Demikian antara lain isi Khutbah Sholat Istisqo yang diungkapkan oleh Mustasyar PCNU Brebes yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Brebes KH Said Basalamah, pada sholat Istisqo di halaman SMP N 2 Jatibarang, Brebes, Jawa Tengah, Selasa (27/10).

Bertaubat, lanjutnya, taubatan nasuha, harus kita lakukan terus menerus tanpa henti. Barangkali kekeringan dan kemarau panjang yang melanda bumi Indonesia merupakan ujian bahkan azab dari Allah SWT atas kelalaian kita. “Muhasabah, berserah diri kepada Allah SWT, memohon ampun, merupakan jalan terbaik yang harus kita lakukan,” ajak Kiai Said.

Kepala SMP N 2 Jatibarang Brebes Drs Idi Fitriyadi MM menjelaskan, sholat Istisqo diikuti 967 dan 53 guru serta 17 karyawan. Sebelum sholat, mereka melakukan istighotsah yang dipimpin KH Said Basalamah. 

Idi mengatakan, sholat istisqo dikandung maksud untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT agar diturunkan hujan. Termasuk untuk memberikan pembelajaran secara nyata tentang pertaubatan nasukha kepada Yang Maha Kuasa. “Ada campur tangan Allah SWT atas segala yang terjadi dimuka bumi ini. Daun yang jatuh ke bumi pun, atas kehendak-Nya,” kata Idi.

Sholat berlangsung di halaman sekolah mulai pukul 08.00 hingga pukul 09.00 WIB. Dibawah sengatan terik matahari, mereka dengan khusyu melaksanakan sholat dua rokaat, dengan khotib dan imam KH Said Basalamah. (Wasdiun/Fathoni)