Kudus, NU Online
Keberadaan Nahdlatul Ulama sangat membutuhkan kebersamaan pengurus, kader, dan badan otonomnya. Bila mereka menjaga kesatuan, NU akan tetap kokoh sepanjang masa.
<>
Demikian disampaikan anggota Majelis Alumni IPNU Sholeh Syakur saat membuka Latihan Fasilitator (Latfas) I IPNU-IPPNU Kudus yang bertempat di Gedung MWCNU Mejobo, Kudus, Jawa Tengah, Jumat (8/5).
Ia mengatakan, NU menjadi kekuataan besar dalam dalam memperjuangkan kehidupan bangsa. Kendati begitu, NU harus dibangun dengan sinergitas komponen NU terutama badan otonomnya.
"Kita kader NU mulai IPNU-IPPNU, GP Ansor, Muslimat, Fatayat NU, harus bersatu jangan bercerai berai. Maka, NU akan mampu sebagai kekuatan piramida yang sangat dahsyat kokohnya," katanya.
Di depan 40 peserta Latfas, Syakur menguraikan tiga kunci kesuksesan dengan meniru keteladanan nabi Muhammad dalam berjuang. Diterangkan, setiap berjuang harus berlaku jujur, benar, dan mementingkan umat.
"Selama ini kejujuran telah mulai luntur, orang mengabaikan berbuat benar dalam segala hal. Begitu pula orang lebih mementingkan priobadi-pribadi dibanding organisasi (umat)," terang pengurus Lajnah Ta’lif wan Nasry NU (LTN NU) Kudus ini.
Syakur mengharapkan kader IPNU-IPPNU beriman, berilmu, serta bertaqwa. "Ilmunya mestinya di hati yang harus diterapkan dengan taqwa dan amal. Insyaallah bisa membentengi paham-paham yang menggerogoti Aswaja An-Nahdliyah," tuturnya.
Kegiatan Latfas I ini berlangsung mulai 8-10 Mei yang bertujuan membekali kader handal untuk disiapkan menjadi pelatih pengkaderan IPNU-IPPNU di Kudus. (Qomarul Adib/Mahbib)
Terpopuler
1
Innalillahi, Nyai Nafisah Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Meninggal Dunia
2
Sosok Nabi Daniel, Utusan Allah yang Dimakamkan di Era Umar Bin Khattab
3
Cerita Pasangan Gen Z Mantap Akhiri Lajang melalui Program Nikah Massal
4
Asap sebagai Tanda Kiamat dalam Hadits: Apakah Maksudnya Nuklir?
5
3 Pesan Penting bagi Pengamal Ratib Al-Haddad
6
Mimpi Lamaran, Menikah, dan Bercerai: Apa Artinya?
Terkini
Lihat Semua