Semarang, NU Online
Pembukaan Semarang Great Sale (Semargres) di balaikota dihadiri seribu orang lebih masyarakat Semarang dan sekitarnya dengan bersarung, Ahad (9/10). Tema Sarung Is My New Denim diusung untuk mengajak masyarakat mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan. Sarung dipilih sebagai ajang promosi pada khalayak karena mayoritas masyarakat memakai sarung.
Sarung tak lepas dari identitas yang menempel pada santri. Gerakan Nasional Ayo Mondok berpartisipasi aktif mengikuti pawai dan membagikan stiker Ayo Mondok. Selain itu sekolah dan madrasah di lingkungan Ma'arif Kota Semarang ikut berpartisipasi aktif. Gerakan Nasional Ayo Mondok ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Rabithah Ma'ahid Islamiyyah.
"Kita akan mengawal penuh tradisi bersarung yang selama ini berjalan. Bersarung menjadi kebanggan sekaligus identitas bagi santri," kata Koordinator Media dan Informasi Rabithah Ma'ahid Islamiyyah Wilayah Jateng Khasan Ubaidillah.
Antusiasme masyarakat menerima stiker ini bertanya mengenai pesantren mana saja yang bisa dijadikan referensi. Kita langsung bisa mengklik http://ayomondok.net/ untuk mencari pesantren yang ingin kita tuju. Dengan kemudahan ini kita bisa memilih pesantren sesuai dengan apa yang kita inginkan ala Ahlussunah wal Jama'ah.
Dosen IAIN Surakarta ini menambahkan, sarung menjadi pakaian yang kerap kita temukan di pesantren dan desa santri. Namun, kain lebar yang dijahit kedua ujungnya sehingga berbentuk seperti tabung ini sudah tak asing kita lihat di pusat perbelanjaan. Hal ini menunjukkan bahwa sarung telah diterima masyarakat luas karena memang memakai sarung nyaman digunakan. (Zulfa/Alhafiz K)
Pembukaan Semarang Great Sale (Semargres) di balaikota dihadiri seribu orang lebih masyarakat Semarang dan sekitarnya dengan bersarung, Ahad (9/10). Tema Sarung Is My New Denim diusung untuk mengajak masyarakat mengunjungi pusat-pusat perbelanjaan. Sarung dipilih sebagai ajang promosi pada khalayak karena mayoritas masyarakat memakai sarung.
Sarung tak lepas dari identitas yang menempel pada santri. Gerakan Nasional Ayo Mondok berpartisipasi aktif mengikuti pawai dan membagikan stiker Ayo Mondok. Selain itu sekolah dan madrasah di lingkungan Ma'arif Kota Semarang ikut berpartisipasi aktif. Gerakan Nasional Ayo Mondok ini merupakan bagian tak terpisahkan dari Rabithah Ma'ahid Islamiyyah.
"Kita akan mengawal penuh tradisi bersarung yang selama ini berjalan. Bersarung menjadi kebanggan sekaligus identitas bagi santri," kata Koordinator Media dan Informasi Rabithah Ma'ahid Islamiyyah Wilayah Jateng Khasan Ubaidillah.
Antusiasme masyarakat menerima stiker ini bertanya mengenai pesantren mana saja yang bisa dijadikan referensi. Kita langsung bisa mengklik http://ayomondok.net/ untuk mencari pesantren yang ingin kita tuju. Dengan kemudahan ini kita bisa memilih pesantren sesuai dengan apa yang kita inginkan ala Ahlussunah wal Jama'ah.
Dosen IAIN Surakarta ini menambahkan, sarung menjadi pakaian yang kerap kita temukan di pesantren dan desa santri. Namun, kain lebar yang dijahit kedua ujungnya sehingga berbentuk seperti tabung ini sudah tak asing kita lihat di pusat perbelanjaan. Hal ini menunjukkan bahwa sarung telah diterima masyarakat luas karena memang memakai sarung nyaman digunakan. (Zulfa/Alhafiz K)
Terpopuler
1
LF PBNU Rilis Data Hilal Jelang Rabiul Awal 1447 H
2
Istikmal, LF PBNU: 1 Rabiul Awal 1447 Jatuh pada Senin, Maulid Nabi 5 September
3
Rais Aam PBNU dan Sejumlah Kiai Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo
4
NU Banten Membangkitkan Akar Rumput
5
IPNU-IPPNU dan PCINU Arab Saudi Dorong Tumbuhnya Tradisi Intelektual di Kalangan Pelajar
6
Dirut NU Online Dorong PCNU Kota Bekasi Perkuat Media dengan Ilmu Pengetahuan
Terkini
Lihat Semua
