Daerah

Banom dan Lembaga NU Jombang Kerja Sama Makmurkan Masjid

NU Online  ·  Selasa, 23 Agustus 2016 | 23:01 WIB

Jombang, NU Online
Sejumlah badan otonom (Banom) dan beberapa Lembaga Nahdlatul Ulama (NU) di Jombang, Jawa Timur bersama-bersama membangun komitmen untuk makmurkan masjid dan musholla dengan berbagai kegiatan kemasyarakatan.

Komitmen itu dibangun saat digelarnya dialog lintas Banom dan Lembaga NU di aula Islamic Center Jombang, Senin (22/8) kemarin sore. Mereka beranggapan bahwa akhir-akhir ini sudah sedikit kader NU yang dapat memperhatikan tentang keberadaan masjid ataupun musholla di lingkungannya masing-masing. Sehingga kondisi itu dikhawatirkan diambil alih oleh kelompok yang memiliki paham radikal atau ajaran lain yang tak sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Disamping itu, sebagian mereka menemukan imam masjid dan musholla juga khatib Jumat yang belum lancar bacaan Al-Qurannya. "Kami sempat menemui imam shalat di sebuah musholla, ketika shalat bacaan Al-Qurannya kurang tepat," kata Didin, Ketua Lazisnu Jombang saat  menceritakan kondisi musholla di Jombang di depan segenap perwakilan banom NU yang hadir.

Hadir pada saat itu Ketua Takmir Masjid Agung Alun-alun Jombang, perwakilan dari PCNU Jombang, PC GP Ansor, Fatayat, Pergunu, ISNU, IPNU-IPPNU, Lazisnu, PMII dan Banom serta Lembaga NU yang lain.

Masing-masing dari mereka menyatakan kesiapannya untuk meramaikan masjid dan musholla dengan konsep kegiatan yang direncanakan setiap Banom dan lembaga. Mereka juga siap membendung berbagai kelompok atau paham yang dianggap menyimpang dengan Islam yang diajarkan Rasulullah.

Upaya demikian disambut positif oleh KH Baidawi, Ketua Takmir Masjid Agung. Ia menyatakan bahwa besarnya NU saat ini memang masih ditataran kulturalnya, kekuatan secara struktural untuk bersama-sama menjaga kultur yang sudah berjalan besar itu masih tidak tampak massif ke permukaan.

Dengan demikian, upaya tersebut menurut dia sangat sesuai untuk menjawab situasi yang terjadi di Jombang saat ini. "Di Jombang ini merupakan tanah kelahiran pendiri NU, harusnya ketika ngomong NU, seharusnya kuat dari semua sisi, termasuk masyarakatnya," tandasnya. (Syamsul Arifin/Abdullah Alawi)