Daerah

Banser di Jombang Dibekali seputar Deteksi Dini Kesehatan Jiwa

Rab, 1 Juli 2020 | 05:30 WIB

Banser di Jombang Dibekali seputar Deteksi Dini Kesehatan Jiwa

Anggota Banser Mojowarno, Kabupaten Jombang yang ikut pelatihan seputar kesehatan jiwa. (Foto: NU Online/Syaihul Alim)

Jombang, NU Online
Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) di Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, Jawa Timur berupaya meningkatkan kualitas khidmahnya kepada masyarakat dalam aspek pemberian layanan kesehatan.


Demikian ini terlihat pada pelatihan seputar kesehatan jiwa yang diselenggarakan oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Wilayah Kerja Puskesmas Mojowarno. Diikuti oleh 33 peserta dari tiga unsur, yaitu kader Posyandu, perangkat desa, dan anggota Banser.


Peserta tersebut berasal dari 11 desa di bawah wilayah kerja Puskesmas Mojowarno. Yakni Selorejo, Menganto, Gedangan, Gondek, Kedungpari, Mojowarno, Mojowangi, Mojojejer, Catak Gayam, Sidokerto, dan Sukomulyo. Masing-masing desa tersebut mengirimkan tiga kader. 


Wakil Ketua PAC Gerakan Pemuda Ansor Mojowarno, Fahmi mengatakan, pelatihan kesehatan jiwa dengan menggandeng Banser sangat jarang ditemui. Bahkan di Jombang sendiri baru ada di Kecamatan Mojowarno. Karenanya, peserta khususnya dari anggota Ansor-Banser harus memanfaatkan kesempatan tersebut dengan sebaik mungkin.


"Merupakan sebuah kebanggaan karena pertama kali dan satu-satunya di Kabupaten Jombang pelatihan dari Puskesmas yang melibatkan Ansor atau Banser," jelasnya, Selasa (30/6).


Kegiatan berlangsung selama dua hari, dari Senin hingga Selasa (29-30/6) di gedung serbaguna Desa Mojojejer, Mojowarno. Diharapkan menjadi semangat tersendiri bagi Ansor-Banser dalam meningkatkan kualitas pengabdiannya untuk masyarakat. 


"Harapan besar bagi semua kader yang terlibat pembinaan ini bisa berperan aktif dan bersinergi di desa masing-masing untuk mengadakan Posyandu Jiwa," harap Fahmi.


Untuk rencana tindak lanjutnya (RTL), peserta pembinaan kesehatan jiwa akan mengadakan kegiatan Posyandu Jiwa di tingkat kecamatan setiap bulan, sembari menunggu perkembangan Pandemi Covid-19.


Secara terpisah Syahrul Munir, Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor Mojowarno menjelaskan, kegiatan tersebut untuk meningkatkan kemampuan Banser di berbagai lini kehidupan. Menurutnya, Banser memiliki aktivitas yang cukup padat dalam hal khidmah kepada masyarakat. Untuk itu harus diimbangi dengan berbagai kecakapan-kecakapan.


"Banser itu satuan khusus yang harus bergerak dan menggerakkan, termasuk di bidang kesehatan," ungkapnya.


Lebih lanjut ia mengatakan, Banser mendapat kepercayaan untuk dilatih menjadi tenaga relawan di bidang kesehatan jiwa. Hal ini sesuai dengan niat awal GP Ansor Mojowarno untuk membentuk Banser Husada (Kesehatan) di tahun 2020, setelah terbentuknya satuan khusus Banser tanggap bencana (Bagana) di tahun 2019, juga Banser lalu lintas (Balantas) ditahun 2018.


"Mudah-mudahan dengan pelatihan awal ini menjadi segera terbentuk jiwa relawan sejati yang khusus menangani kesehatan," pungkas Syahrul Munir.


Hadir sebagai narasumber pada hari pertama yakni dr Wardah, dr Yuli dari Puskesmas, dan Juremi dari TKSK Kecamatan Mojowarno. Sedangkan untuk hari kedua dr Yuni sebagai Psikolog dan dr Sulton dari Unit Kesehatan Jiwa Puskesmas Mojowarno. Pada kesempatan ini juga dilakukan kegiatan praktik lapangan sehingga memberikan pengalaman dan pengetahuan dalam mengaplikasikan materi-materi yang sudah diperoleh selama pelatihan.


Kontributor: Syaihul Alim
Editor: Syamsul Arifin