Daerah

Banser Jember Bedah Rumah Guru Ngaji

Sab, 23 Februari 2019 | 01:30 WIB

Jember, NU Online
Tak bisa dipungkiri bahwa guru ngaji mempunyai jasa besar dalam mengentas anak-anak dari keterbelakangan dalam membaca Al-Quran. Di desa-desa, guru ngaji menjadi jujugan para orang  tua untuk mempercayakan anaknya belajar mengaji. Dan merekapun mengajar dengan  ikhlas, tanpa keluhan apapun.

Namun terkadang nasib guru ngaji cukup memprihatinkan.  Inilah yang dialami oleh Ustadz Tomidi, seorang guru ngaji di Dusun Gudang Duren, Desa Subo, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Ia menempati rumah gedek berukuran 3 x 5 meter persegi. Tidak ada ruang tamu dan tiada pula kamar tidur. Bila malam tiba, Ustadz Tomidi beristirahat di mushalla, tempatnya mengajar ngaji anak-anak  setiap sore.

Kondisi itulah yang memicu simpati Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (PC GP) Ansor Jember, Jawa Timur. Sejumlah  angota Banser diturunkan untuk melakukan bedah rumah atas tempat tinggal Ustadz Tomidi, Jumat (22/2). Beberapa warga ikut nimbrung, bahu membahu memperbaiki rumah Ustadz Tomidi hingga laik huni.

“Setelah kami mendapatkan laporan  dari sahabat-sahabat  Ansor di Ancab (Anak Cabang) Pakusari, segera kami turun,” ujar Sekretaris PC GP Ansor Jember, H Kholidi Zaini kepada NU Online di sela-sela bedah rumah tersebut.

Menurutnya, guru ngaji seperti Ustadz Tomidi perlu mendapat perhatian dari segenap lapisan masyarakat, termasuk pemerintah. Sebab, perannya tidak kecil dalam membangun moral generasi  muda. Ia mengibaratkan guru ngaji sebagai lilin yang setia memancarkan sinarnya di tengah gulita malam, tak peduli dirinya sendiri terbakar.

“Kami mengetuk hati para dermawan untuk sama-sama membantu guru ngaji. Kiranya masih banyak guru ngaji yang seperti Ustadz Tomidi,” jelasnya (Aryudi AR).