Daerah

Banser Jombang Tambah 250 Pasukan Baru

NU Online  ·  Selasa, 23 Oktober 2012 | 12:01 WIB

Jombang, NU Online
Satuan Koordinasi Cabang Barisan Ansor Serba Guna (Satkorcab Banser) Jombang kini menambah lagi 250 anggotanya. Hal ini setelah mereka menjalani pelatihan selama 3 hari yang digelar di Pondok Pesantren At Tahdzib Grenggeng Rejoagung Ngoro Jombang 19-21 Oktober kemarin.<>

Dari sebanyak 400 lebih peserta yang mendaftar dan mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) Banser yang langsung dihadiri Satkornas Banser, Abdul Muchid,  Nur Chamid Saidi, wakil ketua PCNU Jombang dan wakil bupati Jombang, Widjono Soeparno, beberapa peserta terpaksa harus pulang karena tidak mampu meneruskan pelatihan.

”Memang ini yang kita latih adalah anggota baru semua, sehingga ada yang tidak kuat. Karena pelatihannya juga cukup berat,” ujar Muhyidin, Komandan satkorcab Banser.

Komandan Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Abdul Muhid. mengingatkan bahwa Banser adalah banteng Ulama. Sebagai benteng,  dan kader NU, Banser harus bisa memujudkan cita-cita Ulama memujudkan Islam Rahmatal lil Alamin."

Tidak usah terpancing dengan provokasi yang dilancarkan  orang yang tidak  bertanggung jawab, untuk merusak kerukunan dan kedamaian yang sudah ada," ujarnya. 

Sebagai bagian dari kader NU, Banser dan Ansor  tidak bisa lepas dari garis organisasi NU. Karenanya prilaku dalam masyarakat juga harus dijaga. "Ini nanti insyaallah juga akan diajarkan dalam pelatihan," tandasnya. 

Wakil Bupati Widjono mengatakan, pelatihan Banser menurutnya sangat positif dan perlu terus dikembangkan. Disamping untuk membangun mental, fisik pelatihan Kebanseran juga menanamkan jiwa cinta tanah air, yakni bela Negara. “Saya yakin ini akan sangat bermanfaat bagi generasi NU dan generasi bangsa,” ujarnya.

Widjono juga mengatakan, pemerintah daerah membutuhkan dukungan semua elemen masyarakat termasuk Banser untuk memajukan pembangunan daerah. “Dukungan elemen masyarakat seperti Ansor banser ini untuk membangun daerah,”ujar Wabup seraya mengatakan, Banser tidak usah terprovokasi oleh pihak pihak terkait isu isu keagamaan yang ujungnya untuk menciptakan kondisi yang tidak kondusif.

Sementara itu, penasehat GP Ansor yang juga Wakil DPRD Jombang, Nyono Suherli yang menutup kegiatan meminta Banser ikut mengawal pembangunan daerah. Dikatakannya, anggaran untuk kepentingan masyarakat baik infrastruktur maupun kesehatan sangat besar.

”Ini juga perlu dikawal agar bisa tepat sasaran, termasuk anggaran pembangunan untuk masjid dan musholla sangat besar dikucurkan pemerintah,” ujarnya.




Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Muslim Abdurrahman