Daerah

Basada dan LAZISNU Pringsewu Bersinergi Bantu Kesehatan Masyarakat

Sen, 4 November 2019 | 06:30 WIB

Basada dan LAZISNU Pringsewu Bersinergi Bantu Kesehatan Masyarakat

Tim Basada dan Ambulans LAZISNU Pringsewu saat acara Khatmil Kutub dan Tafsir Jalalain sekaligus Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Sunan Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu pada Ahad (03/11).

Pringsewu, NU Online

Sejak terbentuknya Satuan Khusus Unit (Satsusnit) Banser Husada (Basada) Pringsewu, Lampung dan didukung oleh Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah NU (LAZISNU) dalam hal penggunaan kendaraan ambulans serta obat-obatan, Basada terus bergerak membantu memberikan layanan kesehatan terhadap warga yang memerlukan tanpa henti.

 

Bahkan dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh PCNU Kabupaten Pringsewu dan Banomnya, Basada selalu menjadi garda terdepan serta siap siaga dalam membantu memberikan pelayanan kesehatan secara gratis kepada siapapun yang membutuhkannya.

 

Salah satunya dilakukan Basada saat acara Khatmil Kutub dan Tafsir Jalalain sekaligus Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Sunan Jatiagung Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu pada Ahad (03/11). Pada acara tersebut, Basada Pringsewu memberikan pelayanan kesehatan kepada jamaah yang membutuhkan dan mensosialisasikan program SAR atau Sehat Anti Ribet.

 

Ketua Satsusnit Basada Pringsewu Eko Suwanto menjelaskan, Basada ini adalah aksi nyata kontribusi Ansor dan Banser di Kabupaten Pringsewu dalam membantu masyarakat di bidang kesehatan.

 

"Alhamdulillah, kami masih tetap konsisten untuk terus bergerak menebar manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan layanan kesehatan secara gratis dan tanpa modus jual obat dan sebagainya. Kami hanya menggunakan metode penyembuhan ATS (Aji Tapak Sesontengan) yang kini mulai mendapat tempat di hati masyarakat,” ucapnya.

 

Sosialisasi program SAR Basada Pringsewu lanjut Eko, adalah untuk memberi edukasi pada masyarakat bahwa tanpa harus memakai obat pun beberapa penyakit yang diderita bisa disembuhkan. Di antaranya dengan metode terapi ATS yang dia dan timnya gunakan.

 

"Sebenarnya tidak semua sakit harus langsung minum obat, pakai ATS saja juga bisa sembuh. Tapi meski begitu, kami tetap mempersiapkan dan membawa obat-obatan di dalam ambulans LAZISNU sebagai sarana untuk pelayanan kesehatan dasar ketika memang benar-benar ada pasien yang harus membutuhkan obat,” sambung Eko.

 

Sayangnya, Satuan Khusus ini memang masih sangat terbatas dalam menangani berbagai masalah kesehatan yang ditemui di lapangan. Hal yang menjadi kendala seperti ketersediaan alat kesehatan, kendaraan obat-obatan sampai tenaga medis yang dinilai masih belum memenuhi standar penanganan kesehatan pada umumnya.

 

Maka keberadaan ambulans dan bantuan obat-obatan dari LAZISNU sudah merupakan bentuk kemajuan signifikan yang diperoleh  Satuan Khusus Basada ini. Harapan ke depan, ungkap Eko, bagaimana Basada Pringsewu bisa mendapat pendidikan yang lebih mengenai penanganan masalah kesehatan dan mempunyai anggota yang terampil di bidang kesehatan.

 

Kontributor: Henudin

Editor: Muhammad Faizin