Daerah

Bekali Anggota, Ansor Surabaya Gelar Pelatihan Ruqyah Aswaja

NU Online  ·  Kamis, 5 April 2018 | 08:45 WIB

Bekali Anggota, Ansor Surabaya Gelar Pelatihan Ruqyah Aswaja

Suasana Pelatihan Praktisi Ruqyah Aswaja

Surabaya, NU Online
Jamaah Ruqyah Aswaja Surabaya (JRA) mengadakan Pelatihan Praktisi Ruqyah Aswaja Surabaya yang diikuti lintas badan otonom NU di antaranya Banser, Ansor dan masyarakat sekitar. Hadir dalam pelatihan tersebut Ketua PC GP Ansor Surabaya H M Farid Afif dan Ketua PCNU Surabaya H Muhibbin Zuhri.

Dalam sambutan mengatasnamakan Ansor dan Banser, pria yang akrab disapa Afif ini mengucapkan terimakasih kepada para anggota Ansor dan Banser yang telah turut andil membesarkan ruqyah.

"Menurut klaim wahabi, ruqyah adalah milik mereka, ruqyah tidak ada dikalangan NU. Itu salah," tegas Afif saat menghadiri Pelatihan Praktisi Ruqyah Aswaja di Kantor PCNU Surabaya, Rabu (4/4).

Sesungguhnya menurut mantan Ketua PW IPNU Jatim ini, ruqyah itu milik NU namun bahasa yang akrab di telinga masyarakat adalah suwuk. Para kiai lanjutnya sudah lama menerapkan suwuk semisal waktu perang melawan penjajah Belanda atau tentara Inggris. Para kiai memberikan ijazah atau suwuk kepada pasukan perang terutama di senjata yang mereka bawa.

Namun, para kiai dulu tidak mau dipublikasikan atau muncul kepermukaan. Menurutnya, dulu jika ada seseorang yang minta disuwuk bisa dipastikan datang ke rumah para kiai dan diberi air. Setelah itu mereka pulang dan tidak ada acara seremonial.

"Beda dulu dengan sekarang, sekarang pemuda NU berani tampil, seperti malam ini mengadakan pelatihan praktisi ruqyah," terang Afif.

Selain itu, Afif mengaku ruqyah ini bagian dari ikhtiar Ansor dan Banser untuk mempermudah gerakan Ansor dan Banser dalam menghadapi mereka yang anti Pancasila.

"Saya perang melawan mereka secara dzahir sedangkan kalian bersama Gus Ong perang dengan makhluk ghaib atau suwuk," jelas Afif.

Maka dari itu, mulai hari ini Ansor, banser dan JRA bisa menyatukan misi visi untuk melawan mereka yang anti NKRI, Pancasila dan mengharamkankan demokrasi.

"Kekuatan NKRI ada di ulama dan pemuda serta ada dua jalan kekuatan yaitu kekuatan secara dzahir dan kekuatan secara batin," tutur Afif.

"Sudah lama kami bekerja sama dengan Ansor dan Banser," kata Mufrohul Walidein atau yang akrab disapa Gus Ong, Ketua Jamiyah Ruqyah Aswaja (JRA) Surabaya. (Rofi'i Maulana/Muhammad Faizin)