Daerah

Belajar Tajwid, Praktik Lebih Ampuh daripada Hanya Paparan Teori

Kam, 27 Juni 2019 | 21:00 WIB

Belajar Tajwid, Praktik Lebih Ampuh daripada Hanya Paparan Teori

Pengajian di Pesantren Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar, Kamis (27/6).

Kota Banjar, NU Online
Al-Qur’an merupakan mukjizat Rasulullah Saw yang abadi dan dijamin terjaga isi kandungannya. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya penghafal Al-Qur’an. Setiap orang wajib mempelajari tajwid dalam membaca Al-Qur’an.

"Praktik membaca ayat Al-Qur’an merupakan metode belajar ilmu tajwid yang paling ampuh," kata Ning Uli Rif’atul Millah dalam pengajian Al-Qur’an bersama santri putri Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo Kota Banjar, Jawa Barat, Kamis (27/6) siang.
 
Ia berpendapat bahwa belajar ilmu tajwid lebih baik sedikit-sedikit tetapi sering. Dan, belajarnya sambil membaca ayat Al-Qur’an. Karena dengan membacanya langsung kita akan bertemu dengan huruf-huruf dan hukum bacaan yang terkandung. Jika dibaca dengan sering maka kita akan sering mengingat hukum bacaan, sifat huruf, maupun hukum mad yang terkandung dalam ayat tersebut.
 
"Sengaja kita belajar dengan perlahan-lahan agar kita faham dan terbiasa bertemu dengan hukum bacaan setiap ayat," ungkapnya didepan ratusan santriwati. 

Menurutnya, jika hanya belajar teori tanpa praktik langsung melafalkan ayat Al-Qur'an lebih rumit dan sukar untuk dipahami. Lebih baik langsung praktik membaca ayat saja, karena metode praktek membaca ayat lebih cepat difahami dalam membaca Al-Qur'an daripada hanya pemaparan teori.

Sebelum memulai pengajian, ia juga menawarkan dua ciri khas nada antara pondok pesantren dan nada khasnya sewaktu kuliah di Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ). Hal tersebut dilakukan agar para santri merasa menikmati dalam belajar Al-Qur’an. 
 
Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa di dalam Al-Qur’an tidak ada huruf ‘e’ yang biasa diungkapkan di tanah air. Maka dari itu kita harus tahu dan belajar mengenai ilmu tajwid. (Siti Aisyah/Kendi Setiawan)