Semarang, NU Online
Belajarlah ilmu yakin, agar Anda bahagia. Manusia itu tergantung dari apa yang dipikirkannya. Bahkan takdir Tuhan bergantung pada keyakinan manusia atas dirinya sendiri. Itulah sebabnya orang perlu menata hati. Tak boleh hanya mengandalkan akal yang sesungguhnya dipengaruhi nafsu.
Dai kondang Yusuf Mansyur menyampaikan pitutur itu dalam acara Smart Gathering Wisata Hati di Hotel Dafam, Jumat (17/6) malam lalu. Acara dihadiri istri Walikota Semarang, Hj Hermin Soemarmo, beberapa tokoh masyarakat dan ratusan penggemar Wisata Hati.
<>
Ustad yang terkenal sebagai Dai Sedekah ini menuturkan, kunci sukses orang terletak pada pengetahuan dan keyakinan. Jika tahu dan yakin, lalu menjalankan apa yang diketahui dan diyakini, maka Allah akan “bekerja” untuk orang tersebut. Sehingga segala kebaikan tercurah pada si hamba. Termasuk cita-cita atau keinginannya.
“Belajarlah sampai tahu dan yakin. Lalu lakukan pengetahuan dan keyakinan itu. niscaya Anda akan bahagia dunia dan akhirat,” terang pemimpin pengajian Wisata Hati ini.
Disampaikan pengasuh Pondok Pesantren Darul Qur’an Tangerang ini, perbuatan itu adalah wujud nyata orang yang beriman. Sebab jika seseorang masih ragu dan karenanya tak melakukan suatu kebaikan secara mantap, maka orang tersebut masih perlu ndandani imannya. Menyempurnakan akidahnya dan kesaksiannya atas Allah dan segala janji-Nya.
Salah satu cara penting melakukan hal itu, lanjutnya, gemar bersedekah dan beramal soleh. Khusus untuk sedekah, rumusnya berbalas 10 kali lipat. Itu minimal. Artinya jika orang benar imannya dan menjalankan Islam secara benar, dia akan mendapat ganjaran 10 kali lipat atas sedekah yang dia keluarkan.
Buyut dari ahli Falak masyhur Betawi KH Mansyur ini memaparkan, jika ingin mendapat rejeki banyak, misalnya memiliki rumah, orang harus rajin bersedekah. Prinsipnya, semisal rumah idamannya 150 juta, maka dia perlu sedekah Rp 15 juta.
“Bisa gak, yakin bahwa Allah pasti akan membalas sedekah kita. Jika bisa, mari lakukan. Sudah banyak yang membuktikan. Tentu syarat dan ketentuan berlaku. Yaitu harus bertaqwa dan banyak berdoa,” tuturnya.
Yusuf pun lantas mengisahkan banyak cerita tentang anggota jamaah pengajiannya yang mendapat anugerah setelah bersedekah. Bukan hanya yang bersedekah uang, tetapi juga yang bersedekah “sekedar” senyuman dan berkata baik pada orang. Juga sedekah “ringan” berupa bacaan sholawat.
“Satu hal lagi yang mendatangkan kebaikan termasuk rejeki, adalah banyak beristighfar. Dosa kita pasti banyak dan itu yang menghalangi datangnya anugerah. Jika kita banyak beristighfar, memohon ampunan, maka Allah pasti memberi kemudahan pada kita. Itu janji-Nya sendiri,” pungkasnya.
Redaktur : Mukafi Niam
Kontributor; Muhammad Ichwan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua