Daerah

Berbekal Studi Banding, NU Ranting di Lombok Tengah Siap Berkhidmah

Sab, 27 Juli 2019 | 04:00 WIB

Berbekal Studi Banding, NU Ranting di Lombok Tengah Siap Berkhidmah

Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama Pandan Indah, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah di Sidoarjo.

Mataram, NU Online
Kepengurusan NU di tingkat ranting ini mempersiapkan khidmah terbaik dengan melakukan studi banding. Sebulan setelah terpilih menjadi Ketua Ranting Nahdlatul Ulama Pandan Indah, Kecamatan Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Ustadz Hamdi mengajak jajaran pengurusnya melakukan studi banding. Kegiatan dilakukan ke Jawa Timur dengan didampingi langsung Rais Ranting NU setempat.
 
"Memilih kunjungan karena kami menilai Jawa Timur adalah pilihan awal yang tepat untuk melakukan silaturahmi studi banding dengan kemajuan NU sampi pada tingkat ranting," kata Ustadz Hamdi, Jumat (26/7). 
 
Studi banding ini dilakukan selama lima hari dengan tujuan beberapa kepengurusan ranting NU yang dianggap paling baik. 
 
"Setelah mendapatkan informasi dari PWNU Jawa Timur, Pengurus Ranting yang telah mendapatkan juara pada acara NU Jatim Award adalah Kebonsari dan Wedoro di Sidoarjo," terang magester hukum ini.
 
Puluhan rombongan Ranting NU Pandan Indah tersebut langsung mengunjungi dua ranting dimaksud. “Sebelumnya kami juga telah mengunjungi kantor PWNU Jawa Timur dan diterima oleh jajaran NU setempat,” ungkapnya. 
 
Selama melakukan kunjungan, rombongan sempat bermalam di Pondok Pesantren Amantul Ummah, Pacet, Mojokerto. Pesantren dimaksud diasuh Ketua Umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) dan terakhir melakukan ziarah ke makam keluarga Pesantren Tebuireng Jombang.
 
Target dari perjalann studi banding ke Jawa Timur menurut pengacara muda ini dalam rangka persiapan melaksanakan musyawah kerja. “Dengan demikian para pengurus memiliki referensi atau acuan dari hasil studi bandingnya dengan tujan bisa diterapkan juga di Ranting NU Pandan Indah,” jelasnya.
 
Dalam pandangannya, para pengurus harus memiliki pandangan terkait apa yang harus menjadi garapan dan khidmah di kawasan setempat. Lewat belajar dari kiprah kepengurusan yang telah teruji, maka akan memiliki gambaran apa yang harus dilakukan.
 
"Studi banding kami anggap perlu sebagai penguatan struktural pengurus ranting,” katanya. 
 
Tidak berhenti sampai di situ, dari kunjungan bisa menjadi mostivasi. “Untuk dapat berbenah menjadi ranting yang baik dan maju dari aspek struktur dan kultur serta kemandirian jamiyah," tutupnya. (Hadi/Ibnu Nawawi)