Daerah

Beri Solusi Dampak Corona, LAZISNU di Sidoarjo Fasilitasi Pelatihan Usaha

Sel, 28 Juli 2020 | 03:00 WIB

Beri Solusi Dampak Corona, LAZISNU di Sidoarjo Fasilitasi Pelatihan Usaha

Pelatihan digelar NU care-LAZISNU Sidoarjo demi menumbuhkan usahawan baru akibat Corona. (Foto: NO Online/Yuli R)

Sidoarjo, NU Online Jatim
Tidak bisa dipungkiri, pandemi Corona memukul berat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Pengembangan keterampilan adalah cara efektif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

 

Karenanya, NU Care-Lembaga Amil, Zakat, Infak, Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur mengambil peran dalam pengembangan keterampilan tersebut dengan mengadakan pelatihan pembuatan bibit Nata de Coco.

 

Bekerja sama dengan Green Icon Indonesia (GCI) dan SMA Islam Sidoarjo, pelatihan dipusatkan di gedung SMA Islam Sidoarjo, Jalan Pahlawan III, Ahad (26/7). Kegiatan menghadirkan langsung pelaku usaha Nata de Coco yang memiliki mitra binaan di sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Timur.

 

Sekretaris NU Care-LAZISNU Kabupaten Sidoarjo, Chasib Hizbullah saat ditemui NU Online menyampaikan, pelatihan ini diikuti oleh 120 peserta, bahkan ada yang berasal dari Kabupaten Gresik. Demi mematuhi protokol kesehatan, kelas pelatihan dibagi 2 sesi.

 

Mereka berasal dari UMKM mitra binaan NU Care-LAZISNU Kabupaten Sidoarjo, Fatayat NU, serta pengurus LAZISNU tingkat MWCNU dan ranting. 

 

“Ada juga buruh pabrik yang terkena pemutusan hubungan kerja atau PHK. Juga beberapa pelaku UMKM yang usahanya terpuruk akibat pandemic,” kata Chasib, Selasa (28/7).

 

Lebih lanjut Chazib mengutarakan, pelatihan kewirausahaan pembuatan bibit Nata de Coco ini sebagai langkah nyata untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19. Karena akibat itu banyak buruh terkena PHK dan sejumlah UMKM omzetnya merosot.

 

Usai pelatihan kewirausahaan ini, nantinya alumni bisa membuka usaha pembuatan Nata de Coco setengah jadi. NU Care-LAZISNU Sidoarjo bakal mendampingi peserta sampai bisa memproduksi secara mandiri. 

 

“Nanti akan dibentuk Kelompok Usaha Bersama atau KUB serta dibuatkan grup whatsapp sebagai bentuk rencana tindak lanjut," jelasnya.

 

Rencananya bibit Nata de Coco yang dihasilkan oleh para peserta akan dibeli oleh NU Care-LAZISNU Kabupaten Sidoarjo melalui Barisan Usaha Mitra NU Care-LAZISNU (BUMN-U).

 

“Wirausaha pembuatan bibit Nata de Coco ini mempunyai prospek yang cukup bagus. Di Jawa Timur sendiri permintaan perbulan bisa mencapai 200 ton. Namun saat ini baru bisa dipenuhi sekitar 60 ton perbulan," ujarnya.

 

Saat menyampaikan materi, Toriq memaparkan seputar produk dan pemasarannya, sekaligus melakukan praktik langsung cara pembuatan bibit Nata de Coco.

 

Cara pembuatannya diawali dengan menyiapkan botol yang sudah steril, lalu masak air kelapa beserta bahan lainnya, kemudian cuci botol dengan air masakan. Kemudian tuangkan air ke dalam botol, setelah itu tutup botol dengan koran dan karet. Selanjutnya diamkan satu malam hingga dingin, tuangkan bibit yang diberikan kedalam botol tersebut.

 

“Proses terakhir diamkan pada suhu hangat dan tidak lembab hingga nata terbentuk kurang lebih selama 7 hari,” jelasnya.
 

Mukhlis, selaku ketua Jaringan Pengelola Zakat, Infak, Shadaqah (JPZIS) LAZISNU Dusun Ngaresrejo, Kecamatan Sukodono yang menjadi peserta pelatihan tersebut berharap ada magang setelah pelatihan.

 

“Mohon setelah pelatihan ini  ada magang ke pabrik bagi peserta untuk kesinambungan dan memacu semangat untuk memproduksi,” harapnya. 

 

Kontributor: Yuli Riyanto
Editor: Ibnu Nawawi