Garut, NU Online
Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) di bawah naungan Nahdlatul Ulama selalu berada di garda terdepan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karenanya berjuang di GP Ansor harus diniatkan untuk membela tegaknya NKRI seperti yang dicita-citakan oleh pendiri bangsa.
<>
Demikian disampaikan oleh Aceng Amrulloh, Wakil Ketua PW GP Ansor Jawa Barat di sela-sela Sarasehan dan Pelatihan Kader Dasar (PKD) yang diselenggarakan Pengurus Cabang GP Ansor Kabupaten Garut.
Ansor, lebih lanjut Aceng menandaskan, harus siap bila setiap saat dipanggil oleh negara untuk berjuang demi tegaknya NKRI. Dalam amaliah keseharian, kader-kader GP Ansor harus menyebarkan nilai-nilai kebangsaan, keragaman, toleransi, kepedulian sosial kepada masyarakat luas serta membentengi kaum nahdliyin dengan ajaran Islam ala ahlus sunnah waljamaah.
Acara yang digelar selama 2 hari di Pondok Pesantren Darul Solihin Karangpawitan Garut (8/2) tersebut merupakan inisiatif PC GP Ansor Kabupaten Garut.
Subhan Fahmi, Ketua PC Ansor Garut, menjelaskan bahwa PKD kali ini adalah yang keempat kalinya dalam masa kepengurusannya semenjak setahun lalu. “PKD akan menjadi agenda rutin kami, sekaligus akan menjadi media saringan rekrutmen kader.
Selain itu kami juga sedang merencanakan untuk melakukan Diklatsar Banser dan menghidupkan majelis-majelis syi’ar keagamaan dan kebudayaan melalui Rijalul Ansor. Pesantren akan menjadi basis utama pergerakan kami, dimana ulama-ulama muda akan kita jadikan penyokong utama bagi gerakan ini,” terang Fahmi.
Acara PKD yang diikuti oleh 26 peserta tersebut juga dihadiri oleh Bendahara PP GP Ansor Sumantri Suwarno. Dalam sharing session pria yang akrab dipanggil dengan Mas Mantri ini berbagi pengalaman dalam penataan organisasi.
Mantri menekankan pentingnya Ansor untuk menjadi organisasi kader yang modern. Ansor sudah tidak seharusnya hanya bermanfaat bagi lingkungan Nadhlatul Ulama saja, melainkan harus mampu mewakafkan kader-kader terbaiknya ke ruang-ruang publik sesuai dengan kapasitas yang dimiliki oleh kader.
Dalam hal ini, Mantri menegaskan, sekalipun diisi oleh kaum tradisionalis dan sarungan ala santri, Ansor mesti dikelola secara modern dan profesional. Distribusi kader ke semua lini kehidupan berbangsa menjadi penting karena pemahaman NKRI sebagai harga mati merupakan nilai yang sudah selesai dan final bagi GP Ansor. “Sekali mendapatkan amanah, kader-kader Ansor tidak boleh main-main dengan bentu berbangsa yang sudah dirumuskan oleh pendiri negeri,” Sumantri menandaskan.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua Tanfidziyah PC NU Kab. Garut, KH Awan Sanusi memberikan pembekalan nilai-nilai Aswaja sekaligus memaparkan sejarah perkembangan GP Ansor di kabupaten yang terletak di Priangan Timur tersebut.
Kiai Awan mengingatkan para kader Ansor untuk selalu dalam satu perahu dalam setiap ikhtiar penyebaran syi’ar ahlus sunnah wal jama’ah dan nilai-nilai moderatisme dan kebangsaan, khususnya di daerah Priangan Timur. Acara tersebut ditutup dengan baiat keanggotaan dan kesetiaan pada NKRI oleh PCNU Kabupaten Garut. (Irham Ali/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Kemenag Tetapkan Gelar Akademik Baru untuk Lulusan Ma’had Aly
2
LKKNU Jakarta Perkuat Kesehatan Mental Keluarga
3
Anggapan Safar sebagai Bulan Sial Berseberangan dengan Pandangan Ulama
4
3 Alasan Bulan Kedua Hijriah Dinamakan Safar
5
Kopri PB PMII Luncurkan Beasiswa Pendidikan Khusus Profesi Advokat untuk 2.000 Kader Perempuan
6
Abi Mudi Samalanga Dianugerahi Penghargaan Kategori Ulama Berpengaruh di Aceh
Terkini
Lihat Semua