Daerah

Bola Api Warnai Malam Lebaran di Soloraya

Rab, 5 Juni 2019 | 04:00 WIB

Bola Api Warnai Malam Lebaran di Soloraya

Kegiatan takbir keliling di Solo, Jateng

Solo, NU Online
Malam Idul Fitri atau biasa dikenal dengan sebutan malam Takbiran di wilayah Soloraya dimeriahkan dengan berbagai kegiatan yang beragam. Mulai dari takbir keliling pada umumnya, hingga permainan sepak bola api.

Di lingkungan Masjid Agung Surakarta misalnya, anak-anak dari beberapa langgar atau mushala di wilayah Kauman Surakarta, Selasa (4/6) malam, mengikuti acara takbir keliling yang diselenggarakan oleh Remaja Masjid Agung Surakarta dalam rangka menyambut Idul Fitri 1440 H / 2019 M.

Kegiatan tersebut dimulai dari kompleks Masjid Agung Karaton Surakarta, dan berakhir di tempat yang sama. Para peserta, dengan berjalan kaki menyusuri rute yang sudah disiapkan panitia dan memeriahkannya dengan aneka lampu hias dan alunan suara musik drumband.

"Semoga kelak anak-anak semua menjadi generasi yang kuat, alim, dan shalih, yang akan menjadi penerus pemegang estafet perjuangan Islam dan mengawal negara Indonesia sehingga menjadi negara yang aman damai sejahtera lahir batin," tutur takmir Masjid Agung Surakarta yang juga Wakil Rais Syuriah PCNU Kota Surakarta KH Muhammad Muhtarom, di sela acara takbir keliling.

Sementara itu, di Bangak Banyudono Boyolali, anak-anak dan juga para pemuda dengan penuh kegembiraan memainkan permainan bola api. Kegiatan ini menurut Catur Nugroho, salah satu warga Bangak, sudah rutin diadakan sejak 5 tahun yang lalu.

"Ini sebagai salah satu pembuktian, hasil dari berpuasa selama sebulan itu, jangankan api, setan saja kita tundukan!" tukas Catur yang juga Pimpinan Cabang GP Ansor Boyolali.

Selain itu, lanjut Catur, juga untuk menarik minat kepada anak-anak, agar mereka punya rasa handarbeni (memiliki) sejak dini, serta terpaut hatinya kepada masjid.

Di Sukoharjo, yang salah satu daerahnya baru saja terdampak peristiwa ledakan, memanfaatkan merayakan malam Lebaran dengan festival pawai malam takbiran di halaman Masjid Agung Baiturrahman Sukoharjo.

Adapun lomba pawai malam takbiran mengambil tema Memperat Ukhuwah Islamiyah demi persatuan dan kesatuan bangsa. Umat muslim diminta tak terprovokasi dengan berbagai isu dan kabar yang ingin memecah belah bangsa. Kendati berbeda-beda golongan, umat muslim harus memupuk rasa persaudaraan.

"Kita umat Islam, harus tetap kompak dan bersatu, jangan mudah dipecah belah. Umat muslim diminta tak terprovokasi dengan berbagai isu dan kabar yang ingin memecah belah bangsa," pungkasnya. (Ajie Najmuddin/Muiz)