Daerah

Buka Kelas Film Ramadhan, Wabup Mundjidah Minta Ada Film Santri

Sen, 5 Juni 2017 | 16:30 WIB

Jombang, NU Online
Kelas Film Ramadhan (KFR) yang digelar Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi), LP Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Jombang resmi dibuka oleh Wakil Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab. Kegiatan hasil kerjasama degan Sukarmadju ini diikuti sebanyak 50 peserta pelajar SMP dan SMA sederajat dan akan berlangsung hingga 11 Juni mendatang dengan lokasi pelatihan di MI Nidhomiyah Jombang.

Wabup Mundjidah Wahab dalam sambutannya mengatakan peserta pelatihan harus bisa menghasilkan karya film yang berbasis santri. Karena Jombang dikenal dengan kota santri.  
 
“Kegiatan ini adalah hal yang baru bagi santri dan pelajar, apalagi dilakukan dibulan puasa. Dari pada waktunya kosong dan tidak bermanfaat. Lebih baik mengikuti kegiatan ini. Bisa dapat ilmu untuk mengembangkan diri di dunia film,” tutur Wabup Mundjidah, di ruang pertemuan RM Henny, Senin (5/6).
 
Putri KH Wahab Hasbullah ini berharap, setelah para peserta mengikuti kegiatan tersebut bisa membuat karya film yang berbasis santri. “Jadi, setelah ini harapan saya peserta bisa membuat film yang berkaitan dengan santri. Apalagi Jombang merupakan kota santri. Itu akan menjadi karya yang baik, apalagi hasilnya bisa bagus,” tandas Wabup Mundjidah yang juga Ketua PC Muslimat NU Jombang tersebut.
 
Wakil Sekretaris PCNU Jombang, Didin Akhmad Solahudin menyatakan bahwa melalui kegiatan tersebut generasi Muslim di Jombang perlu bersatu untuk saling membentengi diri dari ancaman radikalisme. 

“Jadi, sekarang ini kita memang sudah serba teknologi. Untuk itu, kita juga harus berkarya melalui film ini. Tidak hanya media sosial (medsos) yang mengancam persatuan anak bangsa, apalagi radikalisme. Tapi, kita juga harus memanfaatkan medsos melalui karya film kita sebagai perekat persatuan,” katanya.
 
Sementara itu, Ketua Sukarmadju, Abdul Maliki menjelaskan bahwa pihaknya sudah menyiapkan berbagai materi untuk pembinaan peserta. Apalagi panitia sudah berpengalaman melaksanakan kegiatan, karena bukan pertama kalinya. Namun, sudah kelima kalinya dengan kegiatan yang sama.
 
“Selama dalam KFR ini, peserta akan kita berikan materi tentang penyutradaraan, penulisan scenario, dan sinematografi. Pada dua hari terakhir, mereka akan diminta untuk langsung praktek memproduksi film. Kemudian, sebelum penutupan acara, karya dfilm peserta akan kita tonton dan bedah bersama-sama,” kata Maliki.(Muslim Abdurrahman)