Daerah

Bupati Sidoarjo: NU Harus Mampu Mengatasi Problematika Umat

NU Online  ·  Senin, 26 September 2016 | 04:00 WIB

Sidoarjo, NU Online
Konferensi Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonoayu Sidoarjo yang digelar di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Desa Tanggul Kecamatan Wonoayu, Ahad (25/9) menetapkan H M Subandi sebagai Ketua Tanfidziyah dan Kiai Ali Subakir Rais Syuriah untuk masa khidmah 2016-2021.

Bupati Sidoarjo H Saiful Illah menegaskan, Nahdlatu Ulama harus bisa menciptakan perdamaian, kerukunan, serta nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama'ah. Dengan dilaksanakannya konferensi tersebut, Nahdlatul Ulama dapat meningkatkan peran aktif di masyarakat serta sinergitas dengan pemerintahan dalam mewujudkan pembangunan Sidoarjo.

"Saya berharap NU mampu mengatasi problematika umat yang dapat menyebabkan disintegrasi bangsa, mandiri dan mampu mewujudkan pembangunan Sidoarjo yang inovatif, sejahtera, mandiri serta berkelanjutan," tegas pria yang akrap disapa Abah Ipul itu.

Ia menyatakan, konferensi MWCNU itu merupakan forum tertinggi para Ulama di tingkat MWCNU Wonoayu dalam rangka evaluasi, pertanggungjawaban selama masa periodesasi. Selain merumuskan atau ijtihad organisasi sebagai landasan dasar perjalanan NU Wonoayu 5 tahun ke depan, konferensi juga merupakan proses regenerasi dalam pengkaderan.

Oleh karena itu, lanjut Abah Ipul, yang terpilih menjadi ketua MWCNU Wonoayu harus tetap membawa marwah organisasi dan jam'iyah NU bersama-sama untuk menjadi lebih baik.

Ketua MWCNU Wonoayu terpilih H M Subandi mengaku, akan merekatkan dan menguatkan internal organisasi dalam rangka mewujudkan masyarakat Wonoayu yang mandiri, berkemajuan yang berlandaskan Ahlussunnah wal Jamaah. "Kami ingin NU Wonoayu lebih baik lagi kedepannya," harap Subandi yang sebelumnya juga menjabat Ketua MWCNU Wonoayu ini.

Hasil rekomendasi konferensi NU Wonoayu itu nantinya akan disampaikan kepada pihak-pihak terkait seperti Forkopimka, PCNU, Lembaga dan Juga Banom sebagai landasan strategis jam'iyah NU di Wonoayu. (Moh Kholidun/Abdulah Alawi)